Jumat, 24 Maret 2023

BKKBN : 1000 HPK Kunci Atasi Stunting



Bengkulu,- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin mengatakan bahwa kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

" Masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal mulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun," kata Zainin kepada wartawan usai menandatangani perjanjian kerjasama media Tribunbengkulu.com secara nasional, Selasa,21/3 pekan lalu.

1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia dua tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.

Mengapa 1000 HPK penting bagi kesehatan kata Zainin, mengingat, pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Oleh karena itu, periode 1000 hari pertama kehidupan ini disebut juga dengan istilah periode emas atau window of opportunity.

Langkah-langkah pola asuh pada 1000 HPK yaitu dengan makan lebih banyak dengan lauk pauk yang beraneka ragam.

Konsumsi sayur dan buah untuk penuhi gizi janin dan diawal selama masa kehamilan. Dan untuk tidak merokok, hindari minuman bersoda dan mengandung alkohol, ujar Zainin.

Dikatakan Zainin, kerjasama dua institusi tersebut dengan mengangkat program 'Semesta Mencegah Stunting',  dalam agenda itu akan mengkampanyekan pentingnya konsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur. 

Peran media dalam penurunan stunting telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Sebagai bagian untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan stunting,”

Zainin berharap dengan kolaborasi bisa membantu penurunan angka stunting di Bengkulu. Provinsi Bengkulu memiliki target untuk menurunkan angka stunting hingga 12,5 persen. "Harapan kami dari BKKBN dengan adanya kerjasama dengan tribun ini, sehingga program program penurunan stunting ini dapat terjangkau ke seluruh masyarakat, dapat tersampaikan ke seluruh masyarakat baik Kota, Kabupaten, hingga desa-desa, " harap Zainin.(irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 24-Maret-2023



Selasa, 21 Maret 2023

DW BKKBN Bengkulu Demo Masta Cegah Stunting

 


Bengkulu,- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melalui Dharma Wanita Persatuan BKKBN Bengkulu melakukan Demo program masakan sehat atasi stunting (Masta) sebagai upaya membantu pemerintah dalam pencegahan stunting.

Digaungkannya program pencegahan stunting, DWP BKKBN Provinsi Bengkulu menggelar demo live cooking "Masta" pada awal pekan ketiga Maret 2023. Kali ini, menampilkan menu Masta yaitu masak ikan gulai kuning, perkedel jagung dan cincau hijau sehat. Yang merupakan menu pangan lokal hasil perkebunan dan laut pesisir Provinsi Bengkulu.

Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ummi Krisna Zainin dalam laporannya menyampaikan bahwa digaungkannya program "Masta" atau masakan sehat atasi stunting sebagai media edukasi masyarakat tentang pentingnya pemenuhan asupan gizi sebagai upaya pencegahan stunting dari sektor hulu. Dimana, pencegahan dimulai dari sejak pengasuhan hingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK). 

"Tujuan Masta untuk memberikan pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk bergandeng tangan bersama pemerintah dalam pencegahan stunting. Seperti kita ketahui bersama bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang panjang. Kekurangan gizi tersebut dimulai sejak dalam kandungan pada 1000 HPK.

Stunting ditandai dengan tinggi atau panjang dan berat badan anak yang di bawah standar kesehatan. Melalui Masta yang bahan dasarnya mudah didapatkan dari pangan lokal maka program pencegahan stunting dapat teratasi hingga terciptanya keluarga dan generasi yang sehat dan berkualitas, ujar Ummi Krisna. 

Dikatakan Ummi Krisna, demo menu sehat menggunakan pangan lokal berupa ikan segar, sayur mayur, telur ayam yang merupakan pangan lokal yang dapat dijadikan makanan tambahan atau utama dalam pengentasan potensi risiko stunting bagi keluarga di Bengkulu.

Pasalnya, pangan sebagai penunjang menu tersebut tidak sulit untuk didapatkan oleh keluarga-keluarga di Bengkulu. Seperti ikan, sayuran, telur merupakan hasil karya pertanian, nelayan dan perkebunan lokal di Bengkulu, ujarnya.

Secara terpisah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Drs. Zainin menyampaikan bahwa program Masta salah satu strategi konvergensi dan inovasi penurunan stunting yang perlu disosialisasikan hingga ke masyarakat pedesaan. Bahan pangan lokal tidak sulit untuk didapatkan di lingkup masyarakat desa, yang merupakan sumber protein.

Melalui organisasi wanita DWP BKKBN agar dapat mendorong dengan cepat program pencegahan stunting yang diemban BKKBN selaku koordinator pencegahan stunting. "Kita minta DW ambil peran dalam pencegahan stunting di Bengkulu. Baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung berupa sosialisasi tentang pemenuhan gizi melalui pangan lokal.

Program tersebut merupakan salah satu program pemerintah pusat (BKKBN) agar dapat di tindaklanjuti diseluruh daerah. Hal itu untuk memperluas program "Masta" agar masyarakat pedesaan mengerti dan paham pentingnya pemberian asupan gizi.

"Masta dengan masakan lokal yang memiliki gizi seimbang dengan menu  yang mengangkat kearifal lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau dan dapat diperoleh di lingkungan sekitar. Dan tentunya pangan lokal tersebut dapat memenuhi unsur-unsur gizi yang dibutuhkan seperti karbohidrat, protein nabati, protein hewani, unsur kalsium, vitamin dan mineral," kata Zainin.

Zainin mengharapkan agar melalui program Masta dapat memberikan pemahaman, pengetahuan kepada masyarakat tentang makanan sehat yang memenuhi standar gizi dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapat oleh masyarakat. Jadi masyarakat tidak hanya mengkonsumsi apa yang merasa selera atau kesukaan dan tidak asal kenyang, tidak instan, himbau Zainin.

Selain itu, program "Masta" juga diharapkan dapat disosialisasikan kepada keluarga-keluarga berisiko berpotensi stunting. Seperti remaja,calon pengantin, ibu hamil, menyusui serta keluarga memilki bayi dua tahun. Dimana generasi muda terutama yang akan melanjutkan pernikahan, bisa mengetahui makanan bergizi seimbang," ujar Zainin.

Program Masta, merupakan terobosan dan inovasi yang amat penting untuk mencegah stunting. Karena gangguan tumbuh kembang pada balita yang karena kekurangan gizi kronis, yang disebabkan oleh multi dimensi, yang bukan  hanya disebabkan oleh faktor ekonomi semata. Bahkan, stunting dapat juga disebabkan akibat kurangnya pengetahuan orang tua akan pemenuhan gizi anak, pungkas Zainin. (irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 21 Maret 2023

BKKBN : Cegah Stunting Manfaatkan Pangan Lokal



Bengkulu,- Pelaksana tugas (Plt). Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin mengimbau masyarakat di daerah itu agar dapat meningkatkan perhatiannya dalam pemanfaatan pangan lokal sebagai upaya pencegahan stunting di Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting di Bengkulu turun pada angka 19,8 persen dari sebelumnya sebesar 22, 1 persen dan ditargetkan pada 2024 mendatang mencapai titik rendah 12,5 persen. Dengan potret demikian itu, Bengkulu masih harus menurunkan sebesar 7,3 persen hingga 2024 mendatang. Mencapai hal itu memerlukan dukungan lintas sektor atau konvergensi serta perlu adanya inovasi dalam pencegahan stunting.

Salah satu bentuk strategi konvergensi dan inovasi penurunan stunting yaitu BKKBN bersama DWP Bengkulu menggelar kampanye percepatan penurunan stunting dengan menggaungkan program masakan sehat atasi stunting (masta), kata Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Drs. Zainin saat menyampaikan sambutannya pada demo "Masta" oleh DWP BKKBN Bengkulu, Selasa, 21/3.

Program tersebut merupakan salah satu program pemerintah pusat (BKKBN) agar dapat di tindaklanjuti diseluruh daerah. Hal itu untuk memperluas program "Masta" agar masyarakat pedesaan mengerti dan paham pentingnya pemberian asupan gizi.

"Masta dengan masakan lokal yang memiliki gizi seimbang dengan menu  yang mengangkat kearifal lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau dan dapat diperoleh di lingkungan sekitar. Dan tentunya pangan lokal tersebut dapat memenuhi unsur-unsur gizi yang dibutuhkan seperti karbohidrat, protein nabati, protein hewani, unsur kalsium, vitamin dan mineral," kata Zainin.

Zainin mengharapkan agar melalui program Masta dapat memberikan pemahaman, pengetahuan kepada masyarakat tentang makanan sehat yang memenuhi standar gizi dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapat oleh masyarakat. Jadi, masyarakat tidak hanya mengkonsumsi apa yang merasa selera atau kesukaan dan tidak asal kenyang dan tidak instan, himbau Zainin.

Selain itu, program "Masta" juga diharapkan dapat disosialisasikan kepada keluarga-keluarga berisiko berpotensi stunting. Seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, menyusui serta keluarga memilki bayi dua tahun. Dimana generasi muda terutama yang akan melanjutkan pernikahan, bisa mengetahui makanan bergizi seimbang," ujar Zainin.

Program Masta, merupakan terobosan dan inovasi yang amat penting untuk mencegah stunting. Karena gangguan tumbuh kembang pada balita yaitu kekurangan gizi kronis disebabkan oleh multi dimensi, yang bukan  hanya disebabkan oleh faktor ekonomi semata. Bahkan, stunting dapat juga disebabkan akibat kurangnya pengetahuan orang tua akan pemenuhan gizi anak.

Melalui program ini dapat menciptakan ibu hebat yang mengerti akan kebutuhan gizi dan bagi yang memiliki balita bisa menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sehingga terhindar dari stuinting, demikian Zainin. (irs)

Penulis : Idris Chalik 

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 21-Maret-2023

Senin, 20 Maret 2023

Ratusan PNS Baru BKKBN Diminta Mampu Berinovasi Dalam Bekerja



Bengkulu- Jakarta,- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) minta kepada ratusan pegawai negeri sipil (PNS) yang baru dilantik agar dapat membuat inovasi dalam pelaksanaan kerja program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana).

Sehingga kedepan kehadiran PNS baru dapat menjadi contoh atau teladan bagi lingkungan dalam melaksanakan program yang diemban oleh BKKBN yang telah dituangkan dalam UU No.52. Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Hal itu disampaikan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat melantik pegawai negeri sipil (PNS) baru melalui virtual yang diikuti 310 orang yang tersebar di sejumlah daerah provinsi di tanah air, Senin (06/03/2023) di Jakarta.

Kepada PNS baru yang menjadi pejabat fungsional formasi Tahun 2021 di BKKBN Pusat dan Provinsi itu,Hasto Wardoyo meminta untuk membuat inovasi dalam bekerja.

“Hari ini yang dilantik sebanyak 310 orang di lingkungan BKKBN terdiri dari 6 (enam) orang pejabat fungsional, yaitu Jabatan Analis Pengelola Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan juga 304 orang diantaranya adalah Formasi CPNS Tahun 2021 dan juga jabatan fungsional lainnya seperti : Perencana Ahli, Analis Sumber Daya Manusia, Analis Kebijakan Ahli Pertama, dan juga Auditor Ahli Pertama," kata Hasto dalam sambutan pelantikan di auditoroum BKKBN Pusat.

Dalam arahannya, dr. Hasto menaruh harapan kepada Formasi CPNS Tahun 2021 yang baru saja dilantik ini sebagai generasi penentu masa depan BKKBN, diharapkan mampu bekerja dan menciptakan inovasi dalam berkarya.

“Bagi mereka yang sudah melewati masa CPNS menjadi PNS yang sudah dikukuhkan bersama,  sebagai generasi yang sangat muda tentu masa depan BKKBN ada di tangan anda semuanya dan pekerja tidak hanya menjalankan suatu rutinitas yang kemudian menjalankan program yang sangat terukur dengan target targetnya, akan tetapi bekerja itu juga butuh inovasi, kreativitas, seni dalam anda menjalankan tugas.” kata Hasto

“Cobalah berkarya untuk melakukan suatu inovasi yang kemudian menjadi bagian dari nilai anda dan nilai yang anda berikan kepada kita semuanya," ujar Hasto.

Hasto juga berpesan kepada para Pejabat Fungsional untuk dapat menekuni karir dalam jabatan fungsional yang diamanahkan.

“Saya sampaikan, jangan merasa terjebak di dalam suatu kefungsionalan yang kemudian anda terkurung yang seolah olah anda tidak akan mendapatkan hal lain, namun kemudian memang peta karir anda alangkah baiknya ditekuni di dalam fungsional tersebut sehingga anda mendapatkan suatu keterampilan, bahwa keterampilan itu dinilai dari akuisisi yaitu menguasai dengan pekerjaan yang ada di fungsional bapak ibu sekalian,", tegas Hasto.

Hasto juga berpesan kepada seluruh Pejabat Fungsional maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang baru saja dilantik selain bekerja untuk melakukan pelayanan kepada publik, institusi, bangsa, dan negara, harapannya masing-masing pegawai dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri selama bekerja di Lingkungan BKKBN.

"Oleh karena itu saya berharap betul bahwa di dalam bekerja memang punya dampak ganda, mempunyai tugas menyelesaikan pelayanan kepada publik kepada institusi kepada bangsa dan negara, kepada masyarakat, tetapi juga diam diam anda juga memberikan kapasitas, mengisi kapasitas masing masing sehingga antara yang sudah bekerja sekian lama dan baru terasa berbeda kemampuannya itulah yang kemudian kita juga melakukan kapasitasi terhadap kemampuan kita sendiri," ujarnya.

Sementara itu Drs. Zainin, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersama Sekretaris BKKBN Bengkulu Nesianto, S.E., M.M hadir sebagai saksi pelantikan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup BKKBN Bengkulu. Dari sejumlah PNS yang dikukuhkan tersebut terdapat di Provinsi Bengkulu sebanyak tujuh personel tenaga baru prorgam Bangga Kencana. 

Zainin mengimbau PNS yang baru dilantik agar lebih berinovasi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana yang mampu memberikan semangat baru sehingga hadir sebagai magnit positif mendorong percepatan pembangunan kependudukan, ujar Zainin.

PNS yang dilantik untuk wilayah kerja perwakilan BKKBN Bengkulu terdapat tenaga untuk penyusun bahan pembinaan kesertaan KB sebanjyak dua orang, Analis Ketahan Keluarga,m Analis Kesejahteraan Keluarga, Penyusun Bahan Kerjasama Pendidikan dan Kependudukan, Analis Perencanaan , Eva;iuasi dan pelaporan serta tenaga fungsional Arsiparis yang masing-masing sebanyak satu orang.

Penulis: Tri Wulandari Henny Astuti/ Idris Chalik

Peringati Hari Perempuan Internasional 2023, BKKBN Bengkulu Gelar Baksos KB MKJP




Bengkulu, - Memperingati hari perempuan internasional 2023 tahun ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar bakti sosial (baksos) pelayanan program keluarga berencana (KB) secara serentak di seluruh Indonesia. Baksos yang berlangsung selama empat hari sejak 8-11 Maret 2023 ini fokus pada metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Di Bengkulu, BKKBN menggelar pelayanan KB di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Dengan fokus pada pelayanan MKJP seperti Medis Operatif Wanita (MOW), Medis Operatif Pria (MOP), implan dan intera uterine device (IUD) yang menyasar ribuan akseptor.

Baksos pelayanan kb ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi para perempuan untuk mengatur jarak kehamilan dan kelahiran. Sebab melalui pengaturan jarak hamil akan terwujudnya kesehatan ibu dan anak, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Dr. Zainin kepada pewarta, Senin, 13/3. 

Pada pelayanan KB MKJP itu, telah melayani sebanyak 2.107 akseptor. Terdapat peserta menggunakan MOW sebanyak 32 akseptor, MOP delapan peserta, IUD sebanyak 223 peserta dan implant mencapai 1.844 akseptor.

MKJP, kata Zinin, selain mengatur jarak kehamilan juga dapat mengurangi bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yang dapat berpotensi bayi lahir stunting, ujar Zainin.

Pelayanan KB dilaksanakan di 10 kabupaten/kota dan daerah yang meraih hasil tertinggi yakni Kabupaten Seluma dengan capaian sebanyak 425 akseptor, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 403 peserta. Sementara meraih posisi ketiga dengan pelayanan masing-masing 473 perserta terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.

Sedangkan kabupaten dengan capaian terendah dalam baksos tersebut terdapat di Kabupaten Lebong dengan meraih sebanyak 41 peserta, Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 48 peserta dan Mukomuko 70 peserta. 

"International Women Day, memberikan hak-hak kepada perempuan untuk sehat. Kontrasepsi tidak hanya sekedar untuk membatasi kehamilan dan kelahiran akan tetapi memberikan hak kesehatan reproduksi".(irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 13 Maret 2023



Kamis, 16 Maret 2023

"Jingle Dance Challenge" Ajang Kreatifitas Komunitas Remaja "Ajang Kespro Kawla Muda (AKuKaMu) 2023"

Hallo Kawla Muda #SobatBKKBN Bengkulu. Yuuk ikuti "Jingle Dance Challenge" dalam Ajang Kreatifitas Komunitas Remaja "Ajang Kespro Kawla Muda (AKuKaMu) 2023", dengan Ketentuan:

- ‌Laki- laki/ perempuan usia 10- 24 tahun dan belum menikah 
-‌ Jingle Dance Challenge dibuat secara individual maupun grup/ kelompok
- ‌Durasi video minimal 30 detik maksimal 1 menit
- ‌Peserta wajib mengunggah Jingle Dance Challenge di Tiktok, Instagram reels dan Youtube Short Video melalui akun sosmed pribadi/ komunitas (akun tidak boleh di private)
- ‌Peserta wajib memfollow akun Tiktok @bkkbnbengkulu dan Instagram @bkkbnbengkulu 
- ‌Wajib menyertakan hastag #AKuKaMu2023, #KesproMuda, #Berencanaitukeren dan menyebut (mention) akun IG, Tiktok @bkkbnbengkulu saat mengunggah video tersebut
- ‌Jingle Dance Challenge merupakan karya orisinil, tidak melanggar hak cipta, belum pernah diikut sertakan lomba, serta tidak memuat unsur SARA, politik, kekerasan, pornografi dan hoax
- ‌Jingle Dance Challenge Berbahasa Indonesia, apabila selain Berbahasa Indonesia wajib menggunakan subtitle


Tema:
1. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Remaja dan Pendewasaan Usia Perkawinan
2. Pelecehan dan Kekerasan Seksual (Sexual Harrssment)
3. Orientasi Seksual dan Mental Health
4. Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV AIDS dan NAPZA

Waktu Unggah Video: 16 Maret- 5 Mei 2023


Informasi selengkapnya dapat diakses di linktree pada Bio IG @bkkbnbengkulu⬇️ 
https://linktr.ee/akiebkkbn.bengkulu (klik)

Dan untuk pendaftaran dapat melalui link berikut⬇️
https://bit.ly/FormPendaftaranLombaJingleDanceChallengeProvinsiBengkulu2023 (klik) atau cek link di bio

Tunggu Apalagi, kirim video terbaikmu dan jadilah JUARANYA!

https://www.instagram.com/p/Cp2RkNJJ9RJ/?igshid=MDJmNzVkMjY= (klik)

Selasa, 07 Maret 2023

Pelajar dan Mahasiswa di Bengkulu Sandang Predikat Duta GenRe 2023

 

Bengkulu,- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu baru saja menggelar pemilihan duta generasi berencana (GenRe) tahun 2023. Pemilihan duta tersebut digelar sejak 01 hingga 03 Maret 2023 dengan adu kompetensi dalam berbagai keterampilan yang dikuti perwakilan pelajar dan mahasiswa dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. 

Master of Ceremony (MC) yang pada tahun  2022 sebagai Duta GenRe memulai acara melalui pengumuman juara pemenang yang membuat ruangan sejenak hening. Final pada Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kretivitas (ADU-JAK) kembali sontak riuh gemuruh tak terbendung setelah diumumkan finalis ADU-JAK hasil dewan juri.

Juara I finalis Duta GenRe 2023, kategori putra diraih, Denny Putra Febriansyah pelajar asal Kota Bengkulu yaitu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Sint Carolus. Kategori putri untuk juara I diraih Choirunnisa Asti M, anggota PIK Mahasiswi Universitas Bengkulu (UNIB). 

Sementara, menempati peringkat II kateogri putra diraih Sarni Arkan dan kategori putri Najla Qanitah yang keduanya merupakan pelajar SMA Negeri I Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Menempati juara III Duta GenRe 2023 diraih oleh Meytasa Hersatrio (putra) dan Zahra Khairani (putri) masing-masing pelajar Madrasyah Aliah Negeri (MAN) I dan Sekoah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Terpadu (IT) Khairu Ummah Kabupaten Rejang Lebong.

"Sepenuhnya hasil pemilihan Duta GenRe merupakan hak dari dewan juri untuk memberikan penilaian yang objektif serta memutuskan siapa layak menjadi duta. Dan murni tidak ada intervensi pihak BKKBN Provinsi Bengkulu," kata Pelaksanan Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin usai mengikuti final ADU JAK 2023, Jumat, 03/3/23.

Dikatakan Zainin, digaungkannya program GenRe oleh pemerintah untuk memberikan pengetahuan kepada remaja tentang keterampilan hidup (life skill). Dengan pembekalan pengetahuan keterampilan hidup (life skills) yang memadai terhadap remaja, diharapkan remaja mampu melewati lima transisi kehidupan.

"Lima transisi kehidupan remaja yakni mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, dapat melanjutkan pendidikan, remaja memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik serta membangun keluarga yang berkualitas. Dan mereka harus terhindar dari triad krr yaitu: hubungan seksual sebelum menikah, menikah di usia dini dan penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif (napza), "sebut Zainin.

Ia menambakan, program GenRe merupakan strategi dan upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menuju keluarga Indonesia yang berkualitas. Sesuai dengan  Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 Tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam rangka  mewujudkan pembangunan keluarga yang berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang, salah satunya melalui kegiatan pembinaan ketahanan remaja. 

Remaja sebagai calon pasangan suami-istri memerlukan pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan memperoleh hak reproduksinya secara bertanggungjawab. Oleh karena itu, pendewasaan usia perkawinan dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki menjadi salah satu substansi dalam pembinaan ketahanan remaja, tutup Zainin. (irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 05 Maret 2023.



.



Edi Sofyan : Stunting Berdampak Merugikan Aspek Kesehatan dan Ekonomi


Bengkulu,- Dalam kerangka pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM), permasalahan stunting merupakan salah satu bagian dari beban ganda manusia atau dikenal dengan istilah double burden malnutrition. Yang berdampak sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun produktivitas ekonomi.

Hal itu akan berdampak baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam jangka pendek, stunting terkait dengan perkembangan sel otak. Yang akhirnya menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal.

Kondisi demikian berarti kemampuan kognitif anak dalam jangka panjang akan lebih rendah dan akhirnya menurunkan produktivitas serta akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi keluarga hingga bangsa, kata Ketua Kelompok Kerja I Bidang Bina Keluarga Balita (BKB) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M saat menyampaikan laporan pada Advokasi dan KIE Tentang promosi pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) di Bengkulu, Jumat, 3/3/23.

"Stunting akan berdampak negatif baik dari aspek kesehatan hingga ekonomi. Mulai dari ekonomi keluarga hingga ekonomi nasional. Yang disebabkan menurunnya produktifitas SDM".

Terjadinya stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan rendahnya pengetahuan tentang pengasuhan yang baik terhadap bayi. Berdasarkan laporan dari Tim Nasional Percepatan Penurunan Kemiskinan (TNP2K) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting adalah praktik pengasuhan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan dan gizi. Pengasuhan mulai pada 1000 HPK, dimana sejak masa kehamilan, pasca melahirkan hingga pada usia dua tahun. 

Dikatakan Edi Sofyan, pentingnya pengasuhan sejak dalam kandungan atau 1000 HPK telah diatur dalam Perpres RI Nomor 42 tahun 2013 Tentang Gerakan Percepatan Berbaikan Gizi. Yang salah satunya diprioritaskan pada 1000 HPK.

Dalam upaya akselerasi penurunan stunting, selain perbaikan status kesehatan dan gizi, juga terdapat advokasi dan KIE pencegahan stunting dan keluarga berkualitas yang tidak kalah penting untuk menjadi prioritas. Yang perlu dilakukan adalah perubahan perilaku yang menyumbang potensi terjadinya stunting.

Ditegaskannya, untuk membangun keluarga berkualitas, maka setiap individu didorong untuk memberikan perhatian pada 1000 HPK. Dan selanjutnya keluarga agar mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak secara sempurna. 

Upaya mencapai hal tersebut, BKKBN melalui program BKB diharapkan mampu membentuk keluarga Indonesia menjadi orangtua hebat, ujar Edi Sofyan saat pertemuan advokasi KIE pengasuhan 1000 HPK tahun 2023.

Pertemuan yang melibatkan pemangku kebijakan itu menghadirkan petinggi Organisasi Perangkat Derah (OPD) KB kabupaten dan kota, unur PKK kabupaten dan kota serta sebayak 10 orang unsur asosiasi pemerintah desa (APDESI) di Provinsi Bengkulu. Yang bertujuan agar membangun komitmen pemerintah daerah hingga tingkat desa tentang konvergensi pengasuhan 1000 HPK dalam rangka percepatan penurunan stunting, tutup Edi. (irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis  : 3 Maret 2023


Stunting Masih Menjadi Salah Satu Tantangan Pembangunan SDM

Bengkulu,- Untuk mencapai visi indonesia tahun 2045 yaitu indonesia maju, sejahtera dan hebat, membutuhkan pelaku pembangunan yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia (SDM)Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional. Untuk mencapai Indonesia emas dan maju masih menghadapi tantangn dalam pembangunanSDM salah satunya yang menjadi isu nasional selama beberapa tahun ini adalah stunting.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian kajian bahwa stunting disebabkan oleh beberapa hal selain faktor utama yaitu kekurangan gizi dalam waktu yang berkepanjangan. Juga dapat disumbangkan faktor pernikahan dini atau pernikahan usia anak perilaku seks bebas, dan penyimpangan seksual. 

Pemerintah, pemerintah daerah, dunia usah/swasta serta masyarakat itu sendiri diharapkan dapat berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut, termasuk di dalamnya peran remaja yang saat ini jumlahnya mendominasi dalam struktur penduduk Indonesia dan sebagai penerus bangsa yang memasuki usia produktif. 

Oleh karena itu remaja harus didorong dan dimotivasi untuk menyiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani, cerdas intelektual, mental, spiritual. Salah satunya adalah melalui generasi berencana yang membangun keluaganya ecara terencana untuk menyiapkan masa depan sdm yang berkualitas dan berdaya saing. 



Hal itu disampaikan Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah, M.A dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Asisten I Bidang  Pemerintahan dan Kesra Setda Prov Bengkulu Drs. Khairil Anwarm, M.Si saat menghadiri puncak ADU JAK tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2023 di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Jumat pekan lalu.

Ia mengatakan, implementasi GenRe membutuhkan role model (teladan) dimana melalui kegiatan apresiasi duta dan jambore krativitas ini agar dimunculkan remaja sebagai agen perubahan di lingkungan sebayanya sebagai remaja yang berkualitas. Dan dapat memberi pengaruh positif bagi remaja lainnya.

" Oleh karena itu saya mengapresiasi pemilihan duta generasi berencana dengan harapan semakin banyak agen perubahan genre yang memberi pengaruh positif bagi remaja menjadi sdm berkualitas, yang menggiring provinsi bengkulu meraih bonus demografi sampai dengan tahun 2045".

Kegiatan yang diprakasai sejumlah remaja pelajar dan mahasiswa itu tidak hanya sebatas formalitas belaka, namum lebih pada proses pembangunan SDM, katanay.

" Besar harapan kegiatan ini tidak hanya untuk mencari duta genre yang terbaik tetapi juga memupuk budaya kompetisi yang sehat dan berkualitas, memunculkan kepedulian remaja terhadap kondisi kependudukan baik itu kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi, dan lingkungan sehingga muncul kepedulian akan menciptakan inovasi dalam menyelesaikan isu dan masalah-masalah pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana untuk meningkatkan kualitas SDM". 

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin menyebutkan bahwa digaungkannya program GenRe telah tertuang dalam undang-undang nomor 52 tahun 2009, dalam rangka  mewujudkan pembangunan keluarga yang berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang, salah satunya melalui kegiatan pembinaan ketahanan remaja.

Remaja sebagai calon pasangan suami-istri perlu pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksinya secara bertanggungjawab. Oleh karena itu, pendewasaan usia perkawinan dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki menjadi salah satu substansi dalam pembinaan ketahanan remaja.

Melalui ADU JAK diharapkan dapat menjadikan generasi berencana (genre) atau remaja dapat memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja yakni mempraktikkan hidup bersih dan sehat, remaja melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas.  

Dengan pembekalan pengetahuan keterampilan hidup (life skills) yang memadai terhadap remaja, diharapkan remaja mampu melewati lima transisi kehidupannya, mereka harus terhindar dari triad krr yaitu hubungan seksual sebelum menikah, menikah di usia dini dan penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif (napza). (irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis Tanggal : 07-Maretr-2023

Zainin : Duta GenRe Agar Hadir Sebagai Aktor Pencegahan Stunting



Bengkulu,- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin penuh harap kehadiran Generasi Berencana (GenRe) agar menjadi aktor dalam pencegahan stunting di Bengkulu.

"Salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia saat ini adalah persoalan stunting. Sasaran percepatan penurunan stunting salah satunya adalah: remaja sebagai calon pengantin. Oleh karena itu, aktor penting dalam pencegahan stunting dari hulu adalah para remaja".

Melalui penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pengetahuan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan kesehatan reproduksi bagi remaja  perlu disosialisasikan secara luas, termasuk sosialisasi pemanfaat aplikasi elsimil. Untuk itu diperlukan duta generasi berencana yang potensial dan kompeten menjadi penggerak dan agent of change dalam menyebarluaskan dan mengimplementasikan program generasi berencana, kata Zainin dalam sambutannya pada Grand Final ADU JAK 2023 , Jumat, 3/23.

Pemilihan duta generasi berencana (genre) ditujukan untuk memupuk semangat rasa kebersamaan serta sebagai wadah  pertukaran informasi dan pengalaman tentang implementasi program genre sekaligus sebagai media pengembangan kapasitas bagi remaja, sehingga duta genre memiliki bekal dalam penyampaian informasi terkait triad krr sekaligus mampu mengkampanyekan percepatan penurunan stunting di komunitasnya. 

Pada tahun 2022 duta genre diharapkan sudah ada di seluruh desa dan kecamatan dan upaya pembentukannnya akan terus dilanjutkan di tahun 2023. Dengan adanya duta genre, sosialisasi dan promosi program genre akan lebih efektif, karena komunikasi  yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja. Duta genre akan memberikan nilai lebih dalam sosialisasi dan promosi program bangga kencana khususnya terhadap remaja.

Pemilihan duta genre ini juga bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada remaja bengkulu khususnya kepada pendidik sebaya dan konselor sebaya yang telah menjalankan perannya dengan baik, yang memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan perannya dalam memajukan pik remaja dan program pembinaan ketahanan keluarga, serta memberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara nyata dan bermakna sebagai duta genre melalui pengembangan program genre yang inovatif dan kreatif.

Dalam konteks pembangunan manusia, pembinaan ketahanan remaja memiliki peran yang sangat strategis. Remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi subjek/pelaku/aktor pembangunan, sehingga harus disiapkan agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Karena remaja merupakan individu-individu calon pasangan yang akan membangun keluarga dan calon orangtua bagi anak-anak yang dilahirkannya, sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga.

Kesiapan berkeluarga tentunya merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan keluarga yang berkualitas sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi yang juga berkualitas. Dengan demikian, kegagalan dalam  membina ketahanan remaja, akan menjadi potensi terjadinya kegagalan dalam menyiapkan calon orang tua yang mampu menyiapkan generasi berikutnya yang berkualitas yang berdampak pada kegagalan pembangunan. 


Sesuai dengan undang-undang nomor 52 tahun 2009, dalam rangka  mewujudkan pembangunan keluarga yang berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang, salah satunya melalui kegiatan pembinaan ketahanan remaja. Remaja sebagai calon pasangan suami-istri perlu pengetahuan dan pemahaman dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksinya secara bertanggungjawab. Oleh karena itu, pendewasaan usia perkawinan dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki menjadi salah satu substansi dalam pembinaan ketahanan remaja.

Zainin mengingatkan bahwa, masa depan bangsa dan negara ini terletak pada pundak remaja sebagai generasi muda. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengajak adik-adik  untuk menjadi remaja genre (generasi berencana), yang mempunyai akhlak yang baik, pola hidup sehat, yaitu tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak baik dengan menghindari pemakaian napza atau bebas dari narkoba, menghindari kehidupan seksual bebas, serta menghindari pernikahan dini.

Melalui pemilihan duta genre pada hari ini, diharapkan remaja dapat mengekspresikan pesan “GenRe” kepada sesama remaja, sehingga dapat berperilaku positif untuk mendewasakan usia perkawinan dan bebas dari Triad KRR. Duta genre dapat menjadi role model remaja yang bertanggung jawab, berprestasi, dan berperilaku positif. Jadilah remaja yang mampu menjadi narasumber atau pusat informasi bagi sesama remaja atau  teman sebaya, teman sekolah dan teman di lingkungan sekitarnya, serta mampu menjadi duta remaja yang mengkampanyekan percepatan penurunan stunting di wilayahnya. (irs)


Penulis : Idris Chalik


Editor : Rofadhila Azda, S.IKom., M.A


Tanggal Rilis : 06-Maret-2023


Sabtu, 04 Maret 2023

GenRe di Bengkulu Gaungkan Seni Budaya Lokal Sebagai Media Edukasi PUP

Bengkulu,- Pada apresiasi duta dan jambore ajang kreativitas (ADU JAK) generasi berencana (GenRe) Provinsi Bengkulu tahun 2023, Institusi remaja tersebut pada hari kedua menggelar malam apresiasi budaya yang mengangkat seni dan budaya lokal disetiap daerah kabupaten dan kota dalam balutan ajang kreasi GenRe 

Digaungkannya seni dan budaya tersebut sebagai media edukasi program kepada masyarakat, khususnya program pendewasaan usia perkawinan (PUP) pertama bagi remaja. Melalui kesenian rakyat dapat dengan mudah menyentuh segenap lapisan masyarakat dan institusi remaja. Sehingga diharapkan dapat menekan pernikahan usia anak di Provinsi Bengkulu.

Penyampaian pesan moral program pemerintah khususnya Program Bangga Kencana melalui seni budaya juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap budaya lokal, kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) I Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M kepada pewarta di Bengkulu, Kamis malam, 02/03/23.

"Setiap tahun GenRe Bengkulu menggelar pemiliham GenRe, sebuah forum kaula muda yang menyasar remaja  usia 10-24 tahun yang belum menikah dan memiliki kepedulian yang tinggi pada kehidupan remaja di tanah air, khususnya di Provinsi Bengkulu," ujar Edi Sofyan.

Duta GenRe merupakan program dari BKKBN untuk menyiapkan kehidupan bagi remaja melalui empat substansi program genre yaitu, kependudukan, kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga dan keterampilan hidup (life skill).

Dikembangkannya program genre, kata Edi, untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi para remaja dalam beberapa hal yakni jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi. Dengan demikian maka remaja akan tumbuh sehat dan berkualitas dalam mengisi pembangunan, ujar Edi.

Sementara itu ketua panitia ADU JAK GenRe 2023 tingkat Provinsi Bengkulu Tiodora saat ditanya pewarta di Bengkulu menyebutkan digelarnya lomba kreasi tahun ini sekaligus menyemarakkan hari jadi GenRe Bengkulu yang ke 11. Gebyar adu kreasi tersebut dimulai sejak 28/02/23 diawali dengan perayaan Dies Natalis GenRe, Pembukaan ADU Jak Genre 2023, malam apresiasi budaya dan beberapa rangkaian kegiatan yang berkaitan erat dalam pembinaan mental dan semangat kelompok remaja (GenRe).

Ia menambahkan,  ajang kreasi yang mengangkat tema "Gemilangkan Aksimu" untuk menyemangati kelompok remaja agar terus membuat aksi nyata yang bermanfaat positif di lingkungan, tutupnya. (irs)

Penulis : Idris Chalik 

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis  : 03 Maret 2023

Jumat, 03 Maret 2023

GenRe di Bengkulu Gaungkan Seni Budaya Lokal Sebagai Media Edukasi PUP

Penampilan dari peserta Jambore Ajang Kreativitas GenRe di Gedung Teater Taman Budaya Provinsi Bengkulu


Bengkulu,- Pada apresiasi duta dan jambore ajang kreativitas (ADU JAK) generasi berencana (GenRe) Provinsi Bengkulu tahun 2023, Institusi remaja tersebut pada hari kedua menggelar malam apresiasi budaya yang mengangkat seni dan budaya lokal disetiap daerah kabupaten dan kota dalam balutan ajang kreasi GenRe 

Digaungkannya seni dan budaya tersebut sebagai media edukasi program kepada masyarakat, khususnya program pendewasaan usia perkawinan (PUP) pertama bagi remaja. Melalui kesenian rakyat dapat dengan mudah menyentuh segenap lapisan masyarakat dan institusi remaja. Sehingga diharapkan dapat menekan pernikahan usia anak di Provinsi Bengkulu.

Penyampaian pesan moral program pemerintah khususnya Program Bangga Kencana melalui seni budaya juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap budaya lokal, kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) I Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M kepada pewarta di Bengkulu, Kamis malam, 02/03/23.

"Setiap tahun GenRe Bengkulu menggelar pemilihan GenRe, sebuah forum kaula muda yang menyasar remaja  usia 10-24 tahun yang belum menikah dan memiliki kepedulian yang tinggi pada kehidupan remaja di tanah air, khususnya di Provinsi Bengkulu," ujar Edi Sofyan.

Duta GenRe merupakan program dari BKKBN untuk menyiapkan kehidupan bagi remaja melalui empat substansi program genre yaitu, kependudukan, kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga dan keterampilan hidup (life skill).

Dikembangkannya program genre, kata Edi, untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi para remaja dalam beberapa hal yakni jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi. Dengan demikian maka remaja akan tumbuh sehat dan berkualitas dalam mengisi pembangunan, ujar Edi.

Sementara itu ketua panitia ADU JAK GenRe 2023 tingkat Provinsi Bengkulu Tiodora saat ditanya pewarta di Bengkulu menyebutkan digelarnya lomba kreasi tahun ini sekaligus menyemarakkan hari jadi GenRe Bengkulu yang ke 11. Gebyar adu kreasi tersebut dimulai sejak 28/02/23 diawali dengan perayaan Dies Natalis GenRe, Pembukaan ADU Jak Genre 2023, malam apresiasi budaya dan beberapa rangkaian kegiatan yang berkaitan erat dalam pembinaan mental dan semangat kelompok remaja (GenRe).

Ia menambahkan,  ajang kreasi yang mengangkat tema "Gemilangkan Aksimu" untuk menyemangati kelompok remaja agar terus membuat aksi nyata yang bermanfaat positif di lingkungan, tutupnya. (irs)


Penulis : Idris Chalik 

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis  : 03 Maret 2023