Selasa, 08 Agustus 2023

Wujudkan Generasi Milenial Bebas Stunting, Ibu Hamil di Bengkulu Terima Makanan Bergizi

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H bersama Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, MM hadir di Desa Suka Maju, Mukomuko untuk menyalurkan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi keluarga.


Bengkulu,- Pemerintah secara kontinu terus menggerakkan kegiatan percepatan penurunan stunting yang merupakan salah satu program prioritas nasional (Pro-PN). Beberapa kegiatan tersebut berkolaborasi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Selain kampanye percepatan penurunan stunting dilaksanakan pula Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKIE) bersama mitra kerja DPR RI dalam pengasuhan 1000 HPK yang dilaksanakan di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu. 


Bulan lalu, Advokasi dan KIE bersama mitra kerja terkait pengasuhan 1000 HPK berlangsung di Desa Limau Pit, Kabupaten Lebong. Kali ini pada pekan kedua Agustus 2023, kegiatan yang menyalurkan bantuan makan bergizi bagi keluarga berisiko stunting itu dilaksanakan di salah satu desa di wilayah perbatasan yaitu Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Selain mensosialisasikan risiko stunting juga memberikan bantuan makan tambahan bergizi berupa telur dan susu kepada sasaran ibu hamil dan menyusui.


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H bersama Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, MM hadir di Desa Suka Maju, Mukomuko yang disambut Kepala Desa Suka Maju Sutarto bersama puluhan ibu hamil dan menyusui untuk menghadiri sosialisasi pencegahan stunting oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Senin, 7 Agustus 2023 kemarin.


Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H menyebutkan, dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting BKKBN bersama mitra kerja sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan penurunan stunting melaksanakan kampanye pencegahan lahirnya tubuh kerdil bagi generasi millenial di sejumlah wilayah.


"Kampanye dan pemberian makanan tambahan gizi bagi keluarga berisiko stunting ini merupakan strategi atau inovasi bersama untuk mewujudkan generasi millenial bebas dari stunting," kata Iqbal.

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, MM, didampingi Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H, Plt. Kepala DPPKBP3A Kab. Mukomuko, Drs. Ramadhan Panji Surya dan Kepala Desa Suka Maju, Sutarto pada kegiatan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKIE) bersama mitra kerja DPR RI dalam pengasuhan 1000 HPK yang dilaksanakan di Balai Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko


Sebagai langkah strategis terpadu selain meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting akibat gizi buruk bagi bayi, BKKBN bersama mitra kerja DPR RI juga menyalurkan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi keluarga berupa telur ayam sebanyak 900 butir dan susu sebanyak 30 kaleng kemasan. Makanan tersebut khusus diberikan bagi keluarga berisiko stunting yakni ibu hamil dan menyusui atau ibu yang memiliki bayi dua tahun (baduta) dan makanan tambahan tersebut disalurkan kepada 30 orang ibu hamil dan menyusui, kata Iqbal.


Penyaluran bantuan makan bergizi bagi keluarga berisiko stunting secara simbolis oleh Edi Sofyan, S.E., M.M.


Ia menambahkan, program pemberian makanan tambahan gizi tersebut tahun ini akan menyentuh masyarakat di 10 daerah kabupaten dan kota di Bengkulu. "Hingga akhir tahun program tersebut akan dilanjutkan pada sejumlah kabupaten dengan sasaran 300 orang ibu hamil dan menyusui dengan 9000 butir telur dan 300 kaleng susu, ujar Iqbal.


Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, MM ditengah puluhan ibu muda di Desa Suka Maju Mukomuko menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan baik kesehatan bayi maupun kesehatan reproduksi wanita. Sebab, wanita tidak semua menikah di usia ideal untuk hamil dan melahirkan bayi. Dan perlu upaya pencegahan untuk menghindari risiko lahirnya generasi stunting.


kegiatan Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKIE) bersama mitra kerja DPR RI dalam pengasuhan 1000 HPK yang dilaksanakan di Balai Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko

Pasalnya, wanita usia muda belum layak untuk hamil dan melahirkan maka perlu pengetahuan tentang menjaga kesehatan reproduksi dan gizi anak. "Wanita layak hamil dan melahirkan pada usia di atas 21 tahun. Maka perlu menghindari pernikahan usia anak yang cukup berbahaya bagi kesehatan ibu maupun bayi dilahirkan.


Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi. Dan kespro adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.(irs)


Penuli : Idris Chalik

Editor : Penardi, S.Sos

Rilis : 8 Agustus 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar