Sabtu, 30 September 2023

Puluhan Bidan di Bengkulu Ikut Uji Kompetensi

Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di Provinsi Bengkulu

Bengkulu, - Akhir September 2023 tahun ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu membuka pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di daerah ini. Pelatihan itu sebagai bentuk uji kompetensi bidan (UKB) guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pemasangan alat dan obat kontrasepsi.

UKB tahun ini melibatkan sebanyak 40 tenaga kesehatan dalam dua angkatan yang berlangsung di Bengkulu. Angkatan I digelar awal September 2023 dan Angkatan II pada 29 September hingga 5 Oktober 2023 mendatang. Peserta pelatihan tersebut berasal dari kabupaten dan kota yang  masing - masing angkatan terdapat peserta sebanyak 20 orang, "kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 13 BKKBN Bengkulu Arsyad kepada pewarta usai membuka Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di Fasyankes se-Provinsi Bengkulu angkatan II Tahun 2023 di Bengkulu, Jumat, 29/9/2023.

Pelatihan pelayanan kontrasepsi yang dulu dikenal dengan sebutan pelatihan CTU (Contraception Technology Update) bagi bidan. Untuk mempersiapkan bidan sebagai tenaga kesehatan agar memiliki pengetahuan, keterampilan yang akhirnya meningkatkan kualitas program KB. "Program KB selain bermanfaat terhadap kesehatan ibu dan anak, juga berdampak positif dari aspek ekonomi keluarga, artinya KB itu baik bagi seluruh lapisan masyarakat, keluarga kurang mampu maupun keluarga kalangan kaya," kata Arsyad.

Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di Provinsi Bengkulu

Dikatakan Arsyad, UKB atau pelatihan bagi bidan dalam mendapatkan kelayakan pelayanan KB yang berkualitas berbasis kompetensi. Pelatihan digelar dalam sepekan dengan pelatihan materi dan praktik masing-masing selama 4 hari. 

"Dan pelatihan CTU melibatkan tenaga pengajar 5 orang tenaga terlatih, dari POGI, IBI dan Dinkes, bidan yang telah mengikuti pelatihan akan mendapat sertifikat sebagai tanda tenaga yang berkompeten dalam pelayanan pemasangan kontrasepsi. Pelatihan CTU di Bengkulu telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini jumlah bidan bersertifikat mencapai 1000 orang lebih. Pelatihan ini merupakan bentuk sinergitas lintas sektor, yang didalamnya terdapat BKKBN sebagai penyelenggara, Bapelkes, PBSDM Kemenkes, PD IBI yang berhak mengeluarkan sertifikat kompetensi. Sinergitas itu memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kualitas program KB sehingga dapat menekan angka PUS yang tidak terlayani (unmet need) serta meningkatkan kesertaan masyarakat ber-KB. Harapan kita melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas program KB dan kesehatan masyarakat".

Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di Provinsi Bengkulu

UKB sangat penting untuk menunjukkan bidan yang telah layak memberikan pelayanan KB yang berkualitas. Dan dapat menekan angka kegagalan KB dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, ujarnya. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Penardi, S.Sos

Rilis : 29 September 2023

Kamis, 28 September 2023

TNI Dorong Pekan Pelayanan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H bersama Kepala Puskesmas Masmambang, Babinsa, Bidan dan PLKB meninjau pekan pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi sedunia 2023 di Desa Masmambang Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Rabu, 27/9/23 


Bengkulu, - Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus mendorong keberhasilan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana). Salah satunya melalui kegiatan Bakti Sosial TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK), kerjasama Fasyankes TNI AD dan kali ini berpartisipasi pada pekan pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun 2023 dimana TNI menurunkan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam rangka mendorong keberhasilan Program KB di tengah masyarakat. 

Pada peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu selain bekerja sama bersama bidan juga mendapat dorongan dan dukungan TNI lingkup Komando Resort Militer (Korem) 041 Garuda Mas, dalam hal ini Kodim Seluma melalui Babinsa setempat untuk menjaring kesertaan KB. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H mengapresiasi dukungan segenap mitra yang terus bersinergi membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui peran dan fungsi program Keluarga Berencana (KB), kata M. Iqbal kepada perwarta saat meninjau pekan pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi sedunia 2023 di Desa Masmambang Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Rabu, 27/9/23 kemarin. 

Peninjauan pelayanan KB di Desa Masmambang, Talo, Kabupaten Seluma tampak hadir Babinsa Masmambang, Kepala Puskemas dan PLKB setempat dengan dihadiri puluhan PUS muda untuk mendapatkan pelayanan KB.

Dikatakan Iqbal, melalui dukungan dari berbagai elemen menunjukkan langkah akselerasi terwujudnya SDM yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045. Dukungan dan kerjasama linta sektor merupakan aksi implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dalam aksi konvergensi pencegahan potensi risiko stunting, ujarnya. 

"Dukungan TNI dan tenaga kesehatan (bidan) dalam pelaksanaan program KB sebagai wujud konvergensi dan komitmen bersama pemerintah di Bengkulu dalam rangka peningkatan kualitas SDM dan pencegahan stunting".

Aksi kolaborasi tersebut agar dapat menyasar taget pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi di Bengkulu tahun ini sebanyak 26.475 akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Yang akan dilayani di 223 Fasyankes termasuk diantaranya Fasyankes TNI AD di Bengkulu, kata Iqbal. 

"Fasyankes TNI AD di Bengkulu terdapat di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak dua Faskes, Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan masing-masing satu faskes".

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H bersama Kepala Puskesmas Masmambang, Babinsa, Bidan dan PLKB meninjau pekan pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi sedunia 2023 di Desa Masmambang Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Rabu, 27/9/23 

Selama sepekan sejak 26 September 2023 hingga 4 Oktober 2023 masyarakat dapat mengunjungi Fasyankes di setiap kecamatan dan desa/kelurahan untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi".

Mari raih kesempatan untuk mendapat pelayanan KB secara gratis dengan jenis kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan yaitu KB metode Implan, medis operatif pria (MOP) medis operatif wanita (MOW) dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intera Uterine Device (IUD), imbuh Iqbal. 

MKJP merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama lebih dari 2 tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian untuk menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan atau sudah tidak ingin menambah anak lagi.

Bahkan tindakan kontap pada wanita yang disebut kontap wanita atau MOW (Metode/medis Operasi Wanita ) atau Tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metode/medis Operasi Pria) atau vasektomi dapat dilayani pada pekan pelayanan peringatan hari kontrasepsi ini, sebut Iqbal. (irs) 



Penulis     : Idris Chalik

Editor      : Penardi, S.Sos

Rilis       : 28 September 2023

Selasa, 26 September 2023

Wabup Seluma Tinjau Pembukaan Pekan Pelayanan Hari Kontrasepsi 2023

Wabup Seluma Tinjau Pembukaan Pekan Pelayanan Hari Kontrasepsi 2023


Bengkulu,- Pembukaan pekan pelayanan hari kontrasepsi ke-16 tahun ini secara serentak berlangsung pada 26 September 2023. Gebyar baksos KB di Provinsi Bengkulu itu berlangsung di setiap kabupaten dan kota.

Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto meninjau pekan pelayanan KB gratis yang berlangsung di Puskesmas Induk (PKM) Kelurahan Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kab. Seluma Suardi, S.H dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,S.H., M.P.H.

Wabup Gustianto, mengajak masyarakat di daerah itu untuk mengikuti program KB yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasangan usia subur (PUS) dan kualitas program KB. 

"Gunakanlah kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan sehingga perlu adanya konsultasi dengan tenaga kesehatan dalam memilih jenis kontrasepsi. Sebaiknya gunakan kontrasepsi jangka panjang untuk menghindari kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan".

Kepala Puskesmas Rimbo Kedui Deti Maryani kepada pewarta menyampaikan, pelayanan KB pada moment peringatan hari kontrasepsi berlangsung hingga 4 Oktober 2023 dan akan melayani berbagai jenis kontrasepsi. Namun pihaknya bersama penyuluh KB tetap mengedukasi masyarakat untuk menggunakan metode jangka panjang seperti implan, Medis Operatif Wanita (MOW), Medis Operatif Pria (MOP) dan Intera Uterine Device (IUD), kata Deti, di Rimbo Kedui, Selasa, 26/9/2023.

Kepala DP3APPKB Kabupaten Seluma Suardi, S.H ditempat yang sama menambahkan pelayanan KB dalam rangka hari kontrasepsi di Kabupaten Seluma melibatkan sebanyak 24 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang tersebar di 14 kecamatan.

Wakil Bupati Seluma, Gustianto (kanan), Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,S.H., M.P.H. (tengah), Kepala DP3APPKB Kab. Seluma Suardi, S.H. (kiri) pada Pembukaan pekan pelayanan hari kontrasepsi ke-16 di ruang pertemua UPT Puskesmas Rimbo Kedui, Seluma Selatan, Seluma (26/09/2023).

Dikatakan Suardi, untuk meningkatkan hasil pelayanan KB  pihaknya melibatkan sebanyak 18 petugas penyuluh KB yang tersebar di 202 desa. Melalui peran petugas KB di daerah itu diharapkan dapat melibatkan peran kader untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal. Sehingga pelayanan sepekan hari kontrasepsi dapat menyasar target yang telah ditetapkan sebanyak 1.899 akseptor, kata Suardi.

Kepala Dinas DP3APPKB Kabupaten Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos kepada pewarta menyampaikan bahwa pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi tahun ini yang berlangsung pada 26 September 2023 itu telah melayani sebanyak 150 akseptor di salah satu Fasyankes di Kota Curup.

"Peringatan hari kontrasepsi tahun ini, pemerintah kabupaten memperoleh sasaran sebanyak 1.670 akseptor dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Hal itu guna mendukung peningkatan kualitas program KB dan kesehatan masyarakat,"ujar Sutan.

Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H menyebutkan pelayanan KB pada peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun ini berlangsung selama sepekan sejak 26 September 2023 hingga 4 Oktober 2023. Dengan target melayani kontrasepsi jangka panjang sebanyak 26.475 peserta KB. Hal itu berrtujuan untuk mendekatkan akses pelayanan KB kepada masyarakat yang sulit mendapatkan pelayanan di pelosok desa.

Wakil Bupati Seluma, Gustianto (kanan), Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,S.H., M.P.H. (tengah), Kepala DP3APPKB Kab. Seluma Suardi, S.H. (kiri) pada Pembukaan pekan pelayanan hari kontrasepsi ke-16 di ruang pertemua UPT Puskesmas Rimbo Kedui, Seluma Selatan, Seluma (26/09/2023).

Untuk memberikan kemudahan kepada PUS dalam ber-KB, BKKBN telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bersama sama dengan bidan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam menyasar target tersebut pelayanan KB melibatkan sebanyak 223 Fasyankes yang diantaranya terdapat Fasyankes TNI AD yang ada di Provinsi Bengkulu," ujar Iqbal. 

"Kita (BKKBN) bekerjasama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten / kota dan TNI AD untuk memberikan pelayanan kontrasepsi pada puncak peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun 2023".

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,S.H., M.P.H. (tengah) meninjau pelayanan hari kontrasepsi ke-16 di ruang pertemua UPT Puskesmas Rimbo Kedui, Seluma Selatan, Seluma (26/09/2023).

Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2023 juga dilaksanakan oleh BKKBN Bengkulu dengan menggaungkan KB melalui talkshow di salah satu televisi di Bengkulu Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Daerah Bengkulu dan Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda., S.Ikom.,M.A

Rilis : 26 September 2023

Senin, 25 September 2023

Workshop Penyusunan Policy Brief Agar Merekomendasikan Kebijakan Penurunan Stunting

Workshop Penyusunan Policy Brief


Bengkulu,-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, selaku ketua pelaksana program percepatan penurunan stunting, pada akhir September 2023 baru ini menggelar workshop studi kasus dan pembelajaran baik stunting. Workshop digelar dalam rangka menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk penurunan stunting di Provinsi Bengkulu.

Workshop sehari itu menghadirkan peserta sebanyak 60 orang mitra kerja dari berbagai unsur, diantaranya Perguruan Tinggi, Bappeda, Dinas Kesehatan, Kemenag, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Dinas Sosial, Dinas PMD serta terdapat organisasi PKK dan lainnya.

Hadir pada workshop studi kasus dan pembelajaran baik stunting yang berlangsung sehari tepatnya Senin, 25 September 2023 yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Dr. Herwan Antoni, aM.Kes mewakili Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah. Ketua Satuan Tugas Stunting Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi., M.Si, Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Yuliswani, SE,MM.

Gubernur Bengkulu dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Dr. Herwan Antoni menyebutkan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, merupakan salah satu pilar bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045, yaitu manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan tinggi, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Sehingga penting kiranya mengatasi berbagai persoalan terkait dengan penyiapan sumber daya manusia berkualitas untuk mencapai Indonesia Emas 2045 serta upaya mengejar  ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta berdaya saing yang kuat di tengah masyarakat internasional.

Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting adalah salah satu bagian dari Double Burden of Malnutrition (DBM). Hal  ini merujuk pada keadaan dimana terjadi malnutrisi baik gizi lebih maupun gizi kurang yang mempunyai dampak sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, katanya.  

Aksi bersama mencegah stunting yang melibatkan pemerintah pusat, daerah serta lembaga masyarakat dan praktisi akan membuahkan hasil yang signifikan. Dimana aksi ini juga harus mempertimbangkan kearifan lokal dan potensi lokal yang ada di bengkulu, sehingga bisa mempererat struktur sosial budaya yang selama ini berjalan di Bengkulu dan memperkuat sektor ekonomi masyarakat serta ketahanan dan kedaulatan pangan.

mewakili Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Dr. Herwan Antoni, aM.Kes membuka kegiatan Workshop Penyusunan Policy Brief yang diselenggarakan Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu di Hotel Santika, 25/09/2023.

Secara nasional angka stunting masih berada pada angka 21,6 persen, sedangkan berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Tahun 2022, angka balita stunting Provinsi Bengkulu pada angka 19,8 persen. Dimana untuk kabupaten dan kota stunting yang tertinggi diatas rata-rata Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong 20,2 persen,  Kabupaten Bengkulu Tengah 21,2 persen, Kabupaten Lebong 20,2 persen, Kabupaten Seluma 22,1 persen, Mukomuko 22,3 persen, Kepahiang 24,9 persen, Bengkulu Utara 22,8 persen dan Kabupaten Bengkulu Selatan 23,2 persen. Sedangkan angka stunting yang dibawah rata-rata Provinsi Bengkulu adalah Kota Bengkulu sebesar 12,9 persen dan Kabupaten Kaur sebesar 12,4 persen.

Disebutnya bahwa kajian, studi kasus dan inovasi telah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi dan organisasi profesi di Provinsi Bengkulu terkait percepatan penurunan stunting. Kegiatan pendampingan dan pelaksanaan kajian ini merupakan sebuah implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diharapkan dapat mendorong inovasi dan pembelajaran baik dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bengkulu. 

Untuk melaksanakan tugas percepatan penurunan stunting ini maka kita butuh berbagai kajian dan penelitian yang dapat menjadi pegangan dalam melakukan intervensi. Oleh karena itu diharapkan melalui workshop tersebut dapat menjadi salah satu bahan bagi TPPS tingkat provinsi untuk menyusun strategi intervensi dalam melakukan percepatan penurunan stunting. Oleh karena itu perlu dilakukan workshop studi kasus dan pembelajaran baik percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu," kata Gubernur.

Sementara itu Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu saat menyampaikan laporannya menyebutkan, Workshop Studi kasus dan Pembelajaran Baik Stunting di Provinsi dilaksanakan dalam rangka menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk penurunan stunting di Provinsi Bengkulu. Dengan tujuan agar tersusunnya policy brief bersama mitra perguruan tinggi dan merekomendasikan kebijakan untuk penurunan stunting di Provinsi Bengkulu.

Pembahasan policy brief pada workshop ini yaitu mengangkat "Coaching Kesehatan Reproduksi Sipenting dan Pemenuhan Gizi Remaja dengan Snack Sehat “SOABIF” (Sosis Analog, Biskuit Fishbean) dalam Upaya Pencegahan Stunting. Serta, kebijakan pemberian pangan lokal (Protein Hewan) sebagai Sumber Pangan Bergizi untuk Cegah dan Atasi Stunting di Wilayah Pesisir dan Pegunungan, harap Iqbal.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H. dalam sambutannya pada kegiatan Workshop Penyusunan Policy Brief di Hotel Santika, Senin 25 September 2023.

Disebut Iqbal, bahwa alasan utama pelaksanaan workshop tersebut mengingat stunting merupakan persoalan serius yang dapat menghambat lajunya pertumbuhan kualitas SDM. "World Health Organization (WHO) mendefinisikan stunting sebagai kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, penyakit infeksi yang berulang dan simulasi psikososial yang tidak kuat. Anak yang mengalami stunting yang pada usia dini kemungkinan juga mengalami hambatan pertumbuhan organ lainnya termasuk otak (Achadi, 2020)". 

Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Indonesia menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi spesifik dan sensitif yang dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah provinsi, hingga pemerintahan desa dan pemangku kepentingan dalam bentuk percepatan penurunan stunting.

BKKBN sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, memiliki tugas untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana. Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu melaksanakan Studi kasus dan pembelajaran stunting di provinsi. Hasil studi kasus tersebut dituangkan melalui Penyusunan Policy Brief bersama Mitra Perguruan Tinggi serta dilanjutkan dengan Workshop Hasil Studi kasus dan pembelajaran baik Stunting yang tengah berlangsung di provinsi untuk menghasilkan dua rekomendasi kebijakan, demikian Iqbal.(irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 25 September 2023


Pengembangan Program Ketahanan Remaja, Pemkab RL Seleksi Duta GenRe 2023

Pengembangan Program Ketahanan Remaja, Pemkab RL Seleksi Duta GenRe 2023


Bengkulu,- Untuk mendukung peningkatan kualitas generasi muda sebagai penerus bangsa yang sehat, mandiri dan unggul, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan program pembinaan dan pembangunan kelompok remaja untuk mendukung remaja agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.

Hal itu dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pasal 47 ayat 1 berbunyi pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Atas undang-undang tersebut, pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tahun ini menggelar seleksi pemilihan duta Generasi Berencana (GenRe) tingkat kabupaten tahun 2023. Seleksi duta GenRe sebagai upaya menyiapkan kehidupan bagi remaja melalui 4 substansi program genre yaitu, kependudukan, kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga dan keterampilan hidup (life skill).

Bupati Rejang Lebong Drs. Syamsul Effendi hadir membuka langsung pemilihan Duta GenRe tingkat Kabupaten Tahun 2023, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Sutan Alim, S.Sos. Hadir Ketua Kelompok Kerja I (Bidang GenRe) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M sekaligus mewakili Pelaksana tugas Kepala Perwakilan BKKBN M. Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H.

Bupati Syamsul Effendi dalam sambutannya menyampaikan pemilihan duta remaja itu merupakan upaya dan strategi pemerintah dalam penyiapan remaja sehat menuju generasi berkualitas sebagai penerus pembangunan. Kualitas bangsa kedepan bergantung kepada kondisi generasi muda. Remaja yang sehat, mandiri serta berpendidikan maka akan mewujudkan bangsa yang mandiri dan kuat.

Bupati berpesan kepada seluruh finalis Duta Genre untuk aktif memberikan edukasi kepada teman sebayanya atau bahkan kepada para orang tua agar kenakalan remaja dan kekerasan anak dapat dicegah dan dihentikan.

Duta agar hadir dan menjadi wakil pemerintah di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya teman-teman sendiri, adik, dan lingkungan. Generasi berencana adalah generasi yang mampu merencanakan masa depan, kehidupan atau fase berikut yg lebih matang serta lebih terarah. Genre harus mampu hadir sebagai teman, pendidik dan konselor di lingkungan, baik lingkungan masyarakat mapun di sekolah.

Di lingkungan sekolah, ada anak yang tiba-tiba murung atau bolos sekolah, biasanya mereka punya masalah. Di sini peran GenRe dituntut untuk peduli dan memerankan fungsi pendidik dan konselornya terhadap teman sebaya, ujar Bupati Syamsul.

"Karena konselor sebaya akan lebih efektif. Anak-anak akan lebih terbuka mengungkap maslah mereka terhadap teman atau sahabatnya sendiri".

Bupati juga meminta kepada semua pihak khususnya yang telah menjadi orang tua untuk terus mendampingi anak-anak dengan memberikan pengertian bukan dengan kekerasan.

Sementara itu, Ketua Pokja I Bidang GenRe, Edi Sofyan menyampaikan bahwa dalam konteks pembangunan manusia, pada bidang pembinaan ketahanan remaja memiliki peran yang sangat strategis. Karena, ada beberapa alasan yang dapat menjadi referensi pembangunan remaja. 

Pertama, kata Edi, karena remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi subjek/pelaku/aktor pembangunan, sehingga harus disiapkan agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Kedua, karena remaja merupakan individu-individu calon pasangan yang akan membangun keluarga dan calon orangtua bagi anak-anak yang akan dilahirkannya sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga. 

Kesiapan berkeluarga tentunya merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan dan kualitas keluarga. Untuk menuju keluarga berkualitas, melalui peran GenRe diharapkan mampu melahirkan generasi yang juga berkualitas, ujar Edi Sofyan.

Dengan demikian, apabila gagal dalam membina ketahanan remaja, bukan hanya mengancam kegagalan pembangunan (karena gagal menyiapkan aktor - aktor / pelaku pembangunan), tetapi juga ancaman kegagalan kualitas generasi berikutnya (karena gagal dalam menyiapkan para calon orang tua).

Pembinaan Ketahanan Remaja sejalan dengan Kebijakan Program Keluarga Berencana (KB) untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas sebagaimana UU Nomor 52 Tahun 2009 dengan membantu remaja sebagai calon pasangan suami-istri. 

Generasi Berencana (Genre) diharapkan dapat memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati 5 (lima) transisi kehidupan remaja dengan (1) mempraktikkan hidup bersih dan sehat, (2) melanjutkan pendidikan, (3) memulai berkarir, (4) menjadi anggota masyarakat yang baik, serta (5) membangun keluarga yang berkualitas. 

Agar remaja mampu melewati lima transisi kehidupannya, mereka harus terhindar dari Triad KRR Yaitu: (1) hubungan seksual sebelum menikah, (2) menikah di usia dini, dan (3) penyalahgunaan NAPZA.

Program GenRe sebuah strategi dalam penyiapan generasi yang berkualitas untuk menuju Indonesia Emas 2045. Peningkatan kualitas penduduk merupakan bagian dari pilar pembangunan penduduk, tambah Edi usai mengikuti pembukaan seleksi pemilihan duta GenRe Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu, 23 September 2023.

"Ada beberapa isu pembangunan kependudukan Indonesia menuju 2045, diantaranya terkait pengendalian kuantitas penduduk yaitu isu pernikahan usia muda. Terkait peningkatan kualitas penduduk terdapat isu ancaman stunting. Dan isu terkait pembangunan keluarga perubahan sosial dalam keluarga, masih rendahnya perilaku sehat, masih rendahnya ketahanan keluarga dan masih tingginya angka perceraian".

Untuk diketahui, keluarga berisiko stunting di Rejang Lebong masih terbilang tinggi sebanyak 13.561 keluarga dan angka kelahiran pada kelompok usia remaja 15-19 tahun di daerah ini sebesar 28/1000 kelahiran hidup.

Penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen Zillenial yang sebagian besar merupakan penduduk di kelompok anak, remaja, dan pemuda. Di Bengkulu jumlah generasi zillenial sebanyak 581.970 jiwa dan millenial mencapai 536.067 jiwa. Tantangan dalam peningkatan kualitas anak sebagai generasi emas 2045 terdapat mental disorder sebesar 9,8 persen, difabel autisme sebesar 4,1 persen, stunting 21, 6 persen dan napza masih sebesar 41,5 persen, demikian Edi Sofyan.

Secara terpisah Kepala DP3APPKB Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos menambahkan, seleksi duta GenRe 2023 di Rejang Lebong diikuti sebanyak 26 pasang kelompok pelajar dan mahasiswa di Rejang Lebong. Pemilihan duta tersebut berlangsung selama dua hari sejak 23 - 4 September 2023 di Kota Curup, Rejang Lebong, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Sutan Alim, S.Sos kepada pewarta, Minggu, 24/9.

Melalui program GenRe agar dapat menjadikan generasi muda sebagai corong pembangunan kependudukan. Dan sebagai gerbang utama untuk mengampanyekan Triad KRR, yaitu tiga hal yang harus dihindari yakni terhindar penyalahgunaan Napza, seks bebas pra nikah, dan menjauhi risiko nikah usia anak di bawah usia 21 dan 25 tahun. Dengan demikian diharapkan membentuk remaja yang berkualitas yang akan menjadi pelaku pembangunan berkelanjutan. Kelompok GenRe dengan sasaran remaja pelajar, mahasiswa yang berusia 10-24 tahun dengan status belum menikah.(irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 24 September 2023

Siswa MAN Rejang Lebong Raih Juara GenRe Kabupaten

Pemilihan Duta GenRe Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2023

Bengkulu,-Siswa di salah satu sekolah tingkat menengah atas di Kabupaten Rejang Lebong mampu meraih juara pada pemilihan duta Generasi Berencna (GenRe) untuk beberapa kategori yaitu Kategori juara I dan II putra serta berhasil meraih kategori GenRe Inovator diraih pelajar  Madrasyah Aliah Negeri (MAN) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dengan memboyong tiga juara sekaligus.

"Muhammad Rafly Armansyah meraih juara I dan Mardian Alfinno untuk juara II putra serta Zaskia Sasi meraih kategori GenRe inovator dan ketiganya merupakan pelajar MAN Rejang Lebong. Dengan perolehan tersebut mereka dinobatkan sebagai Duta GenRe tingkat Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023-2024,” kata Ketua Kelompok Kerja I GenRe Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, Minggu, 24/9.

Sementara untuk kategori putri menempati posisi juara I dan II diraih siswa sekoah SMAN 2 Rejang Lebong, yakni juara I diraih Chelsea Gusti Olivia dan juara II putri jatuh pada Revagis Beli Aulia. Untuk juara III Putra disabet pelajar asal SMAN 4 Rejang Lebong dan juara III putri dimenangkan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup, sebut Edi Sofyan via selular di Bengkulu.

Pada pemilihan duta GenRe 2023 ini, pemerintah daerah setempat juga menyeleksi Duta GenRe dengan kategori inspirator yang jatuh pada Detria Lopin (SMAN 1 Rejang Lebong) dan kategori favorite diraih siswa SMAN 4 RL yaitu Widhat Nur Laili, jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada akhir pekan ketiga September baru ini menggelar pemilihan Duta GenRe 2023. Penganugerahan pemenang Duta GenRe 2023 dihadiri Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kab. Rejang Lebong Ny Hartini Syamsul, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H serta Duta GenRe dari Provinsi Bengkulu, kata Edi Sofyan.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H. meberikan sambutan pada Ajang Pemilihan Duta GenRe Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2023.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH,M.P.H menyebutkan bahwa pembinaan ketahanan remaja sejalan dengan kebijakan program keluarga berencana (KB) untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas sebagaimana tertulis pada UU Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembngan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

"Remaja sebagai calon pasangan suami-istri harus mampu berpikir rasional dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksinya secara bertanggung jawab. Remaja harus dapat merencanakan usia ideal perkawinan, usia ideal melahirkan, jumlah ideal anak dan jarak ideal kelahiran anak. Oleh karena itu, pendewasaan usia perkawinan (PUP) dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki menjadi salah satu substansi dalam pembinaan ketahanan remaja," ujarnya.

Iqbal berharap agar GenRe dapat memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas. Untuk melewati lima transisi kehidupan, mereka harus terhindar dari tiga masalah kesehatan reproduksi (Triad KRR) seperti menghindari perilaku seksual sebelum menikah, menikah di usia dini, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif, Iqbal.

Ketua Kelompok Kerja I GenRe Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan, S.E., M.M., Kepala Dinas P3APPKB Kab. Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos dan Peserta Pemilihan Duta GenRe Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2023

Masih Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia saat ini adalah persoalan stunting. Di Bengkulu kasus stunting atau tubuh kerdil akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama itu masih terbilang tinggi dengan angka 19,8 persen. Melalui keterlibatan generasi muda atau genre maka kasus tersebut dapat ditekan. Karena pencegahan potensi stunting harus melalui kelompok remaja.

"Sasaran percepatan penurunan stunting salah satunya adalah remaja sebagai calon pengantin. Oleh karena itu, Aktor penting dalam pencegahan stunting dari hulu adalah para remaja". Iqbal. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Penardi, S.Sos

Rilis : 24 September 2023

Kamis, 21 September 2023

Bengkulu Dalam Gerak Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Libatkan PKB Non ASN Upaya Raih 16.475 Akseptor

 

Bengkulu Dalam Gerak Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Libatkan PKB Non ASN Upaya Raih 16.475 Akseptor

Bengkulu,-World Contraception Day atau Hari Kontrasepsi Sedunia pertama kali diperingati pada 26 September 2007. Sebanyak 10 organisasi keluarga berencana internasional mendorong gagasan penggunaan kontrasepsi untuk memungkinkan keputusan terencana tentang memulai sebuah keluarga. Hari kontrasepsi terus diperingati masyarakat dunia, pada 26 September 2023 peringatan hari jadi genap berusia ke 16 tahun. Dengan menggelar bakti sosial pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implant, medis operatif wanita (MOW), medis operatif pria (MOP) dan Intra Unterine Device (IUD) yang sesuai dengan tujuannya.

Bakti sosial pelayanan KB tersebut selain bertujuan untuk mendekatkan akses program KB kepada masyarakat juga untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam Keluarga Berencana (KB) MKJP. KB metode tersebut sangat efektif dan efisien dari berbagai aspek, baik efisien waktu, tenaga biaya dan bahkan tidak dituntut displin mengkonsumsi obat kontrasepsi.

"MKJP merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama lebih dari dua tahun, efektif dan efisiensi untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari tiga tahun atau mengakhiri kehamilan atau sudah tidak ingin menambah anak lagi. Dan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain".

Menyambut peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencnaa Nasional (BKKBN) setempat sejak beberapa pekan lalu, tepat pada awal September 2023 telah menjalin kerjasama dengan beberapa mitra khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu berupa pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di fasilitas pelayanan kesehatan se-Provinsi Bengkulu. Selain itu kerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa Suprapto Bengkulu dengan menggelar pelayanan KB gratis di salah satu rumah sakit pemerintah di Kota Bengkulu selama tiga hari pada awal September 2023. Pada bakti sosial selama tiga hari 4-6 September 2023 telah melayani sebanyak 90 akseptor. Yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang seperti implant sebanyak 68 peserta, IUD sebanyak 22 peserta. Dan pelayanan pada kegiatan yang sama akan ditindaklanjuti pada akhir September tahun ini, "kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 13 BKKBN Bengkulu Drs. Arsyad., M.Si, Kamis, 21/9.

Bengkulu Dalam Gerak Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Libatkan PKB Non ASN Upaya Raih 16.475 Akseptor

Provinsi Bengkulu terdapat sembilan kabupaten dan satu kota dengan penduduk 2.010.670 jiwa (SP-2020). Berdasarkan sasaran perkiraan permintaan masyarakat (PPM-2023) Bengkulu yang dikenal dengan Bumi Rafflesia ini memiliki Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 333.166. Hingga Juli 2023 capaian peserta KB baru yang masih terbilang rendah 10.500  akseptor atau sebesar 30 persen, dengan menggunakan metode jangka panjang sebanyak 2.856 peserta dan 7.644 peserta baru pasca persalinan dan pasca keguguran.

Antusiasnya pemerintahan di Bengkulu dalam memperingati hari jadi kontrasepsi tahun ini. Untuk meningkatkan kesertaan masyarakat menggunakan kontrasepsi BKKBN Bengkulu melibatkan 120 orang peserta pelatihan teknis program Bangga Kencana bagi PKB non ASN di daerah itu untuk turun praktik lapangan usai mengikuti pelatihan materi di kelas selama sepekan.

"Kita menetapkan target sebanyak 10 akseptor masing-masing  peserta praktik, bagi yang  berhasil telah diberikan sertifikat pelatihan teknis Bangga Kencana," kata Arsyad, di ruang kerjannya, Kamis, awal pekan ke-tiga September 2023 .

Ketua Pokja 8 BKKBN Bengkulu Drs. Zainin ditempat terpisah menambahkan, pelayanan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam KB khususnya metode jangka panjang. Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Selain menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran. Manfaat penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering.

Upaya meningkatan akses dan kualitas KB di Bengkulu pada peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun 2023. Perwakilan BKKBN Bengkulu bersama pemerintah kabupaten dan kota menggelar bakti sosial pekan pelayanan KB pada 26 September hingga 04 Oktober 2023 yang melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) KB, praktik mandiri bidan (PMB) klinik swata, Puskesmas dan faskesyan TNI, sebut Zainin.

Masih Zainin, peringatan hari kontrasepsi sedunia tahun ini bertujuan agar tersosialisasi pentingnya program KB dan perencanaan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting kepada masyarakat luas. Secara khusus meningkatkan cakupan kesertaan KB semua metode dalam rangka meningkatkan capaian mCPR. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas. Meningkatkan komitmen dan kesertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB. Serta meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, provider medis, mitra kerja untuk percepatan pencapaian program Bangga Kencana dan penurunan stunting secara menyeluruh.

Untuk mencapai sasaran itu terdapat beberapa kegiatan selain dari pekan pelayanan KB. Diantaranya sosialisasi dan publikasi peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023. Seminar dan webinar ilmia tentang "Peran KB dan Kespro dalam Penurunan Stunting".

Peringatan hari kontrasepsi kali ini mengangkat tema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting”. BKKBN Bengkulu menargetkan pekan pelayanan sebanyak 16.475 akseptor. Dengan sasaran sebanyak itu tidak mengganggu persedian alat dan obat kontrasepsi (alokon) yang ada. "Stok alokon per 11 September 2023 sebanyak 145.826, sebut Zainin.

Dikatakan Zainin, dengan digelarnya pekan pelayanan KB pada puncak peringatan hari kontrasepsi sedunia ini. Juga bertujuan agar meningkatkan komitmen pemangku kebijakan di tingkat daerah dalam merealisasikan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) 2023 yang masih relatif rendah. "Hingga pertengahan September 2023 persentase realisasi BOKB di Bengkulu massih sebesar 44,90 persen. Dan mampu mendongkak capaian peserta KB di Bengkulu dalam beberapa jenis kontrasepsi, demikian Zainin. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 21 September 2023

Rabu, 20 September 2023

Workshop 1001 Cara Bicara Pada Remaja, Untuk Membangun Komunikasi Efektif

 

Workshop 1001 Cara Bicara Pada Remaja

Bengkulu,- Peran remaja selain menjadi agen perubahan juga agen pembangunan, yang mana pemuda memiliki peran dan tanggung jawab dalam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan nasional maupun pembangunan daerah. Tentunya meraih hal tersebut memerlukan hadirnya pemuda yang berkualitas.

Dalam penyiapan generasi muda yang berkualitas dan menjadi penerus pembangunan berkelanjutan, selain perlunya penyiapan pendidikan juga sangat dibutuhkan sikap dan perilaku remaja yang positif. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu pada pertengahan September 2023 baru ini mengembangkan teknis komunikasi atau cara bicara orang tua kepada remaja. Dengan menggelar "Workshop 1001 Cara Bicara Pada Remaja".

"Untuk membangun komunikasi efektif orangtua terhadap generasi muda, BKKBN menggelar " Workshop 1001 Cara Bicara Pada Remaja". Yang melibatkan sebanyak 30 orang peserta dari unsur Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader Bina Keluarga Remaja (BKR) dari sejumlah daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, kata Ketua Kelompok Kerja GenRe BKKBN Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M kepada pewarta di Bengkulu, Rabu, 20/9.

Workshop parenting 1001 cara bicara bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kader BKR dan PKB yang nantinya diharapkan dapat mengimplementasikannya di masing-masing daerah. Sehingga menjadikannya sebagai salah satu media edukasi penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. 

Di Bengkulu, dari populasi penduduk mencapai dua juta jiwa lebih itu, terdapat sejuta lebih penduduk usia muda. Penduduk generasi Post Zillenial mencapai 228 ribu jiwa, Generasi Zillenial; (Gen-Z) sebanyak 581.970 jiwa dan Generasi Millenial mencapai 536.067 jiwa. Pembinaan terhadap generasi tersebut memerlukan bimbingan teknik komunikasi yang efektif," ujar Edi Sofyan.

Ketua Pokja Pengasuhan Pendampingan Pembentukan Karakter dan PPKS (Pokja 1) dan Pokja GenRe (Pokja 2), Edi Sofyan, S.E., M.M. dalam sambutannya pada kegiatan Workshop 1001 Cara Bicara Pada Remaja di Ruang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, (20/09/2023).

Membangun komunikasi efektif kepada remaja di tengah kemajuan teknologi dewasa ini, akan membantu perkembangan generasi muda dalam berkepribadian positif dan mudah diterima lingkungan. Karena, pada era ini tidak sedikit tentangan dan kendala yang dihadapi dalam implementasi pembinaan ketahanan remaja. Diantaranya, pembinaan remaja belum prioritas di tatanan pemerintah. Sehingga berdampak pada lambatnya perkembangan dan keberlangsungan lembaga pendidikan non formal seperti Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), sebut Edi.

Dalam prinsip pembangunan berkelanjutan yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM dan keluarga berperan penting dalam menghasilkan SDM Indonesia berkualitas. Keluarga harus mampu menjadi tempat pertama dan utama dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan tumbuh kembang serta pendidikan di segala aspek bagi setiap anggotanya.

Dalam konteks pembangunan manusia, pembinaan ketahanan remaja memiliki peran strategis. Karena remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif. Yang pada saatnya nanti akan menjadi subjek pembangunan, sehingga perlu penyiapan generasi muda sebagai SDM yang berkualitas.

"Pembinaan ketahanan remaja merupakan bagian dari kebijakan pembangunan keluarga yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarier dalam pekerjaan serta mampu merencanakan pernikahan sesuai dengan fase reproduksi sehat".

Sasaran akhir dari pembinaan dan pembangunan remaja dimana agar remaja atau pemuda mampu melewati lima transisi kehidupan. Pertama, remaja mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, mampu melanjutkan jenjang pendidikan, mampu berkarier, mampu menjadi anggota masyarakat yang baik serta dapat membangun keluarga yang berkualitas.

"Selain itu remaja diharapkan dapat menghindari tiga bahaya laten yang mengancam masa depan generasi muda yaitu seks pra nikah, pernikahan usia anak di bawah 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun remaja pria. Dan mampu menghindari pengaruh penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA). (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 2 September 2023

Selasa, 19 September 2023

BKKBN Bengkulu Lakukan Kampanye Pencegahan Stunting di Kampung KB Perbatasan

Foto : Ketua Kelompok Kerja Peningkatan Cakupan Pelayanan KB / Pokja 8 Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin (kiri), Ketua 1 Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Provinsi Bengkulu, Anita Andriani Rosjonsyah, Sos, M.Si, (tengah kiri), Anggota Komisi IX DPR-RI, Elva Hartati,S.IP, MM, (tengah), dan Kepala DP3APPKB Kabupaten Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos (kanan) Pada Kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Kabupaten Rejang Lebong.


Bengkulu, - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu pada awal pekan ketiga September 2023 kemarin menggelar kampanye pencegahan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) wilayah perbatasan secara konvergen bersama pemerintah daerah setempat. 

Kelurahan Pasar Padang Ulak Tanding salah satu Kampung KB di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong ditetapkan sebagai titik sasaran edukasi. Kampung KB yang berada di wilayah perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan yang berjarak 10 kilometer dengan Kota Lubuk Linggau, Sumsel ini disebut-sebut termasuk wilayah tinggi untuk peristiwa pernikahan usia anak yang merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting.

Kampanye atau sosialisasi pencegahan stunting dalam rangka percepatan penurunan kasus kurang gizi kronis di Provinsi Bengkulu dilaksanakan untuk membantu menguraikan angka yang masih terbilang tinggi yaitu 19, 8 persen (SSGI-2022), untuk Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 20,2 persen. Dengan digiatkannya sosialisasi pencegahan stunting diharapkan dapat menekan prevalensi yang menyasar target pada tahun 2023 sebesar 18,65 persen, kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 8 BKKBN Bengkulu Drs. Zainin usai menyampaikan laporan kegiatan kampanye stunting di Padang Ulak Tanding, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu, Senin, 18/9.

Hadir pada kampanye percepatan penurunan stunting di wailayah kampung KB perbatasan itu, selain Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia(DPR-RI) Elva Hartati,S.IP, MM,  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kab. Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos serta unsur pemerintahan kelurahan dan tokoh masyarakat setempat.

Ketua Kelompok Kerja Peningkatan Cakupan Pelayanan KB / Pokja 8 Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin pada sambutannya mewakili Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu

Zainin mengatakan bahwa, kampanye pencegahan stunting digerakkan secara bersama-sama lintas sektor untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting yang bertujuan membangun komitmen bersama lintas sektor upaya meningkatkan kualitas SDM.

Sasar 1.551 keluarga berisiko stunting di Kampung KB

Ditetapkannya Kampung KB Pasar Ulak Tanding sebagai pusat lokasi sosialisasi mengingat pada tahun 2022 keluarga berisiko stunting di Kab. Rejang Lebong mencapai 13.561 keluarga. Dan pada tahun 2022 keluarga berisiko stunting di Kecamatan Padang Ulak Tanding sebanyak 1.551 keluarga (PK-22). 

Tercatat Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kampung KB tersebut sebanyak 3.459 PUS serta terdapat sebanyak 778 PUS yang ber-KB non modern. Baduta sebanyak 261 anak, balita 650 anak. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan  dapat mencegah potensi stunting di Kecamatan Padang Ulak Tanding yang merupakan wilayah perbatasan dua provinsi, kata Zainin.

Perintah perpres tersebut tidak hanya tertuju terhadap lembaga pemerintah saja. Masyarakat pun agar mengambil peran karena masyarakat dan keluarga merupakan kunci utama dalam mempercepat pencegahan stunting. Pada kampanye pencegahan potensi kasus kekurangan gizi kronis, BKKBN bersama mitra kerja melibatkan peserta sebanyak 350 orang.

Ditengah ratusan peserta sosialisasi tersebut, Zainin mengajak warga setempat untuk ambil peran dalam pencegahan stunting. Dengan mengembangkan inovasi untuk pemanfaatan lingkungan atau pekarangan yang terlantar dengan menanam sayur-sayuran, melakukan ternak ikan dan ayam telur. Hal itu untuk memenuhi asupan nutrisi bagi baduta, ibu hamil dan menyusui.

"Pemanfaatan lahan terlantar/kosong sangat membantu gerakan pencegahan stunting di tengah keluarga dan masyarakat," kata Zainin. 


Sementara itu, Kepala DP3APPKB Kab.  Rejang Lebong Sutan Alim menyebutkan dalam pencegahan stunting di daerah itu telah melibatkan beberapa unsur dan elemen masyarakat. Diantaranya, selain instansi pemerintah seperti Kemenag, PUPR, Dinas Kesehatan lembaga pendidikan formal ikut ambil bagian dalam pencegahan stunting dengan peran intervensi sensitif maupun spesifik.

Intervensi sensitif, telah dilakukan dengan mengampanyekan program pendewasaan usia pernikahan (PUP) 21 tahun bagi remaja wanita dan 25 tahun bagi remaja pria. Pada usia ideal tersebut remaja telah siap menikah dan hamil baik dari aspek ekonomi maupun kesehatan, kata Sutan.

Elva Hartati juga mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta bersama pemerintah dalam mencegah stunting. Karena stunting merupakan ancaman utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jika SDM sehat, kuat maka dapat terwujud Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Generasi muda yang berkualitas adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan masyarakat di sekitarnya, memiliki integritas moral, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai, serta memiliki semangat untuk belajar dan terus berinovasi.(irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 19 September 2023


Jumat, 15 September 2023

HASIL PEMUTAKHIRAN PENDATAAN KELUARGA 2023, BKKBN BENGKULU SIAPKAN DATA KELUARGA BERESIKO STUNTING

Plt Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,SH,M.P.H pada saat menyampaikan materi pada Rapat Identifikasi Data Demand dan Suplai Perumahan serta Evaluasi Pembinaan Pendataan Tahun 2023 serta Penyusunan Kegiatan Pokja PKP dan Forum PKP Tahun 2023 Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di  Hotel Santika Bengkulu, Jumat, 15/9.


Bengkulu, BKKBN- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V mengadakan Rapat Identifikasi Data Demand dan Suplai Perumahan serta Evaluasi Pembinaan Pendataan Tahun 2023 serta Penyusunan Kegiatan Pokja PKP dan Forum PKP Tahun 2023.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sangat terbantu dengan adanya data Pendataan Keluarga Tahun 2021 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Data tersebut dimanfaatkan Kementerian PUPR dalam memilih lokus- lokus prioritas penanganan infrastruktur PUPR pada kantong- kantong kemiskinan ekstrem dan stunting.

Hasil pendataan tersebut digunakan untuk merencanakan pembangunan guna mengatasi kemiskinan ektrem yang ada di masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,SH,M.P.H saat menjadi narasumber pada  kegiatan  di  Hotel Santika, Jumat, 15/9.

Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2023 (PPK 23) adalah merupakan kegiatan untuk memutakhirkan data keluarga Indonesia dengan cara melengkapi, memperbaiki, memperbaharui, mencatat mutasi, mencatat migrasi dan mendata keluarga baru yang belum ada pada data hasil pendataan keluarga melalui kunjungan rumah. Kegiatan ini bertujuan untuk kepentingan perencanaan, pengambilan kebijakan, analisis dan intervensi program pembangunan berbasis keluarga termasuk penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan keluarga beresiko stunting.

Bedasarkan data dari 10 kabupaten dan kota di provinsi bengkulu, sebagian besar kondisi perumahan menggunakan atap seng sebanyak 93,37%, menggunakan tembok dinding sebanyak 77,5%, dan lantai berjenis keramik sebanyak 50,20%. Selain itu, kondisi perumahan di provinsi bengkulu hampir sebagian besar menggunakan air dari sumur terlindungi sebanyak 58,67% sebagai sumber air minum utama, menggunakan gas sebanyak 96,68% sebagai bahan bakar utama untuk memasak serta 85,29% rumah penduduk di provinsi bengkulu adalah rumah pribadi.

Selain itu, kondisi perumahan di provinsi bengkulu juga menggunakan listrik pribadi sebanyak 69,65% sebagai penerangan utama serta menggunakan septic tank sebanyak 87,49% sebagai fasilitas tempat buang air besar.

Bentuk data sendiri terdiri dari 2 macam yaitu, Data Agregat yang merupakan rekapan bedasarkan tingkatan wilayah Rukun Tegangga (RT) hingga nasional, dan Data Bye Name Bye Address yaitu data yang ditampilkan bedasarkan nama, alamat, khusus keluarga beresiko stunting. “BKKBN mampu menyajikan Data By Name By Address (BNBA) dan sudah terverifikasi”, pungkas Iqbal. 


Penulis : Sausan Nadaa Meiruntia dan Rofadhila Azda, S.IKom, M.A

Hari, Tanggal Rilis: Jumat, 15 September 2023



Pengetahuan Kespro Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Remaja

 

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati (tengah) didampingi  Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H (kanan) memberikan merchandise secara simbolis kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Sahmid (kiri).

Bengkulu,- Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) merupakan lembaga pendidikan non formal di lingkungan sekolah yang hadir untuk menumbuhkan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja yang menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas generasi muda.

PIK-R sebuah program yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan kependudukan dengan penyiapan remaja yang berkualitas sebagai generasi penerus pembangunan. Karena di dalam program tersebut memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta menjadi generasi berkualitas.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Sahmid dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah bersama Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Elva Hartati di Bengkulu, pada penghujung pekan kedua September 2023. 

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati (tengah) didampingi  Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H (kanan) dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Sahmid (kiri).

Kunjungan kerja Kepala BKKBN tersebut dalam rangka penguatan program pembangunan keluarga bersama mitra kerja DPR RI terhadap pengurus lembaga pendidikan non formal yaitu Pusat Informasi Konseling (PIK-R) SMA N 8 Kota Bengkulu, Jumat, 15/9. 

Sahmid menyampaikan, SMA N 8 salah satu sekolah negeri di Kota Bengkulu yang telah berdiri sejak tahun 1998 dan saat ini memiliki siswa sebanyak 850 orang dari 26 lokal. PIK R  SMAN 8 telah dikembangkan sejak tahun 2000 dengan anggota mencapai 20 orang dan didukung Organisasi Siswa Intera Siswa (OSIS). 

Sahmid menghimbau pengurus dan anggota PIK agar dapat mengembangkan pengetahuan dan menyampaikan kepada rekan sebaya yang ada di lingkup sekolah tersebut agar fungsi konselor sebaya dapat berjalan dan berfungsi, pintanya.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H (kanan) memberikan materi kepada siswa SMA N 8 Kota Bengkulu tentang pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H mengatakan bahwa penguatan program pembangunan keluarga melalui PIK-R merupakan sebuah upaya bersama untuk menciptakan remaja berkualitas di Kota Bengkulu. Karena remaja merupakan generasi pewaris pembangunan berkelanjutan.

Semoga PIK-R di SMA N 8 Kota Bengkulu dapat menjadi contoh positif terhadap teman sebaya dan lingkungan dimana mereka bersosialisasi. Keberadaan PIK R menjadi pelopor pencegahan nikah usia anak, penyalahgunaan NAPZA dan seks luar nikah. Dan bahkan PIK-R mampu hadir sebagai wujud kolaborasi konvergensi pencegahan stunting.

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati menyampaikan, PIK R bertujuan untuk memberikan informasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR), Pendewasaan Usia Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), Pelayanan Konseling. Serta pentingnya remaja terhindar dari TRIAD KRR yaitu remaja terbebas dari pernikahan usia anak, seks bebas dan penggunaan napza.


"Pentingnya pendewasaan usia perkawinan yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki–laki. Dan pentingnya remaja dalam mengikuti alur 5 transisi kehidupan yaitu mempraktekkan hidup sehat, melanjutkan sekolah, mencari perkerjaan, menjadi anggota masyarakat, dan memulai hidup berkeluarga," kata Elva. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Penardi, Sos

Rilis : 15-September-2023

Senin, 11 September 2023

Stunting Mengganggu Fisik Dan Dapat Membunuh Masa Depan Anak Bangsa

Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Elva Hartati, S.IP., M.M.

Bengkulu,-Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan nutrisi dalam jangka panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik pada anak dan perkembangan otak. Sehingga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat yang mengakibatkan lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 

"Stunting memang bukan penyakit, namun sebuah kondisi kesehatan bayi dua tahun (baduta) yang mengalami gagal pertumbuhan fisik maupun perkembangan otak anak. Dan kondisi fisik anak terganggu dapat membunuh masa depan anak bangsa," kata Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH,M.P.H saat kampanye percepatan penurunan stunting di Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Minggu, 10/9.

Mengacu dari besarnya ancaman terhadap pembangunan nasional, pemerintah secara gencar menggaungkan kampanye penurunan stunting di sejumlah daerah provinsi di tanah air tidak terkecuali di Provinsi Bengkulu yang angka stunting masih sebesar 19,8 persen (SSGI-2022).

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H.

Akhir pekan pertama September 2023, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) turun melaksanakan kampanye percepatan penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan. 

Pada kampanye tersebut hadir Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah,SH,M.P.H,  Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati,S.IP,MM, Kepala DP3APPKB Bengkulu Selatan Ferry Kusnadi, SE serta pemerintahan kecamatan dan desa setempat serta ratusan kelompok pasangan usia subur (PUS) muda dan remaja mengikuti sosialisasi pencegahan stunting.

Dikatakan Iqbal, sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting melibatkan 350 orang peserta yang didominasi kelompok umur muda, yaitu PUS dan remaja sebagai kelompok rentan melahirkan generasi stunting. "Kampanye ini sebagai bentuk komitmen bersama DPR RI dalam penurunan stunting dan ini harus lebih ditingkatkan kepada segenap lapisan masyarakat agar ikut serta untuk berperan memberikan manfaat dalam pembangunan keluarga. 

Pencegahan stunting harus dimulai dari dalam keluarga yaitu lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan dasar untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Sosialisasi ini agar menjadi motivasi bersama untuk meningkatkan kualitas keluarga, harap iqbal. 

Peserta Sosialisasi Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati didepan ratusan peserta menyampaikan agar masyarakat untuk bersama mengambil peran dalam pencegahan stunting. Yang dapat dilakukan mulai dari kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil dan menyusui.

Remaja agar menghindari pernikahan usia anak dengan terus mencari ilmu melalui pendidikan formal agar fokus pada sekolah sehingga terhindar dari pernikahan usia anak. Selain pendewasaan usia kawin, media lain pencegahan stunting yaitu dengan pemenuhan gizi sejak janin hingga anak berusia dua tahun, ujar Elva.

Ditempat yang sama Kepala Dinas DP3APPKB Kabupaten Bengkulu Selatan Ferry Kusnadi, SE menyampaikan bahwa pemerintah daerah setempat menggandeng sejumlah instansi pemerintah, swasta dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengambil bagian dalam pencegahan stunting yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

foto kanan ke kiri : Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H., Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Elva Hartati, S.IP., M.M. dan Kepala Dinas PPKBPPPA Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, S.E.,

"Pemerintah desa bagian dari unsur pemerintahan yang paling depan bersama masyarakat untuk berkolaborasi dalam penurunan stunting baik melalui peran intervensi sensitif dan spesifik oleh pemerintah dapat menggunakan anggaran yang ada di desa. Untuk memberikan dukungan fisik maupun non fisik dalam pencegahan stunting". (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : 11 September 2023

Orientasi Kapasitas Pelayanan KB Upaya Meningkatkan Capaian Pelayanan MKJP

Orientasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan KB Bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes Jaringan atau Jejaring Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023

Bengkulu,-Upaya meningkatkan capaian pelayanan program keluarga berencana (KB) terutama Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Intera Uterine Device (IUD), Implant, Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP). 

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu awal pekan kedua September 2023 menggelar pertemuan orientasi peningkatan kapasitas pelayanan KB bagi tenaga kesehatan di lingkup fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), jaringan dan jejaring di Provinsi Bengkulu. Orientasi terhadap personel tenaga kesehatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen Fasyankes, tempat pelayanan mandiri bidan (TPMB), termasuk jaringan dan jejaring serta provider pemberi layanan KB.

Pada evaluasi tahunan rapat kerja nasional (Rakernas) Program Bangga Kencana tahun 2023, merilis hasil capaian indikator kinerja pada penyelenggaraan KB dan Kespro Bengkulu pada Tahun 2023 terdapat tiga sasaran pertama, menurunnya angka kelahiran total angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 tahun dengan target 2.05 rata-rata anak per wanita dan telah meraih capaian 2,35 anak per wanita.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H. dalam sambutannya pada kegiatan Orientasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan KB Bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes Jaringan atau Jejaring Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023 di Hotel Santika Bengkulu, 11/09/2023.

Kedua, meningkatnya angka prevalensi kontrasepsi modern dengan indikator angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR) target sebesar 67,76 persen dan capaian 66,40 persen. Dan ketiga, menurunnya kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi sebesar 11,91 persen dan capaian 11,70 persen.

"Kebijakan dalam penyelenggaraan KB dan kespro adalah meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KB dan Kesehatan Reproduksi yang  komprehensif berbasis kewilayahan dan segmentasi kelompok masyarakat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H saat membuka orientasi peningkatan kapasitas pelayanan KB bagi tenaga kesehatan di lingkup fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), jaringan dan jejaring di Provinsi Bengkulu, Senin, 11/9.

 Pada tahun 2023 ini, Provinsi Bengkulu diberikan target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) peserta KB baru 35.002 dan peserta KB aktif sejumlah 242.663 akseptor. Oleh karena itu, perlu disusun strategi dan perencanaan kegiatan yang matang untuk mendukung tercapainya PPM tersebut, kata Iqbal.

Dari kebijakan dan rencana strategis yang telah disusun dan dituangkan ke dalam kegiatan  tahun 2023, Provinsi Bengkulu diharapkan dapat mencapai Target Indikator Kinerja utama melalui komitmen yang telah tertuang di Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana Provinsi Bengkulu 2023, menurunnya angka kelahiran total menjadi 2.05 anak per wanita

Peserta Kegiatan Orientasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan KB Bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes Jaringan atau Jejaring Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2023

meningkatnya prevalensi mCPR menjadi 67.76 persen, menurunnya unmet need pelayanan KB menjadi 11,91persen. Meningkatnya Persentase Faskes yang siap melayani KB MKJP menjadi 73,21 persen, meningkatnya Persentase Kesertaan ber-KB di Kab/Kota dengan kesertaan rendah menjadi 67.89 persen. Dan menurunnya persentase kehamilan tidak diinginkan menjadi 18.9 persen serta meningkatnya persentase KB Pascapersalinan menjadi 38.3 persen.

Sementara itu Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 8 BKKBN Drs. Zainin selaku panitia penyelenggara menyampaikan tujuan dari orientasi tersebut selain meningkatkan komitmen fasilitas pelayanan kesehatan juga secara khusus bertujuan agar meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terkait ditingkat provinsi dan kabupaten/kota, meningkatkan koordinasi bagi pengelola KB dalam upaya meningkatkan cakupan kesertaan ber-KB, memperkuat koordinasi ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dan fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan cakupan kesertaan ber-KB. Serta agar dapat meningkatkan peran fasyankes, jaringan dan jejaring dalam memberikan pelayanan KB.

Orientasi yang berlangsung satu hari pada 11 September 2023 itu melibatkan peserta sebanyak 80 orang unsur tenaga kesehatan dari rumah sakit, klinik, dan puskesmas di empat daerah kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu yang masing-masing sebanyak 20 orang, sebut Zainin. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Penardi, S.Sos

Rilis : 11 September 2023