Bengkulu, - Pemberian asupan gizi harus dilakukan sedini mungkin, mulai dari janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Jika terabaikan maka perkembangan anak akan terhambat dan berpotensi mengalami kekurangan gizi dalam waktu lama dan berdampak stunting.
Seiring dengan hal tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bersama DPR RI menindaklanjuti Perpres Nomor 72/2021 Tentang Percepatan penurunan stunting dengan menggelar kampanye percepatan penurunan stunting di Bengkulu.
Kali ini, pada akhir pekan pertama September 2023, dua institusi tersebut mengampanyekan pencegahan stunting di Kota Bengkulu.
Tepatnya di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.
Aksi pada kampanye tersebut dengan menggaungkan strategi dalam keluarga agar memahami dampaknya sehingga mampu mencegah potensi stunting.
Stunting dapat dicegah selain melalui asupan gizi, air susu ibu (ASI), makanan pendamping (MP) ASI dan Imunisasi. Juga tidak kalah penting tersedianya sanitasi yang sehat, yaitu air bersih, jamban sehat serta biasakan hidup sehat dengan mencuci tangan.
Bahkan pada sosialisasi salah satu program prioritas nasional (Pro-PN) BKKBN telah lebih dahulu mengembangkan inovasi pencegahan stunting dengan program pendewasaan usia pernikahan (PUP) 21-25 tahun. PUP dikembangkan melalui lembaga non formal yaitu PIK R, kata PLt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH,M.P.H.
Kota Bengkulu telah berhasil menekan angka stunting 12,9 persen dari 22,2 persen (SSGI-2022). Kampanye ini merupakan gerakan menyadarkan pembangunan keluarga mulai dari bayi hingga lansia. Sebagai wujud nyata pemerintah serius dalam pencegahan stunting, ujar Iqbal.
Ia berharap warga Kota Bengkulu dapat mendukung penurunan stunting mulai dari keluarga lebih dahulu, lingkungan hingga masyarakat secara luas. Hal itu merupakan tindak lanjut dari Perpres sebagai langkah konvergensi pencegahan stunting.
Cegah stunting itu penting agar dapat meraih Indoensia sehat, Indonesia Emas 2045. Hal tersebut disampaikan Iqbal pada kampanye percepatan penurunan stunting BKKBN bersama DPR RI di depan ratusan keluarga muda di Muara Bengkahulu, Kamis, 9/9.
Selain Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, Kepala DP3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma,M.Si, Kakak GenRe Provinsi Bengkulu Mirza,SH,M.Kn. Kampanye ini merupakan strategi terpadu lintas lembaga, untuk menekan stunting yang telah diatur dalam Perpres 72/21, kata Elva Hartati.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting atau gagal tumbuh dan kembang pada anak perlu keterlibatan peran institusi masyarakat seperti adanya tim pendamping keluarga (TPK) di sejumlah desa kelurahan. BKKBN telah membentuk TPK di Bengkulu sebanyak 1.867 tim dengan anggota mencapai 5601 orang.
"Untuk mencapai sasaran penurunan stunting di Bengkulu sebesar 12,55 persen agar TPK yang ada dapat diberdyakan sesuai dengan fungsi dan peran," kata Elva. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Penardi,Sos
Rilis : 9 September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar