Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra di Desa Lawang Agung, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, 3/4/2023. |
Bengkulu,- Kampanye pencegahan stunting merupakan langkah pemerintah dalam penyiapan generasi Emas pada 2045. Generasi Emas adalah generasi masa depan bangsa sebagai sumber daya manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian serius baik dari aspek kesehatan maupun pendidikan. Kelompok usia itu mempunyai peran sangat strategis dalam menyukseskan pembangunan nasional.
Salah satu hambatan mewujudkan generasi tersebut adalah permasalahan stunting. Di tanah air, masalah stunting masih menjadi hal serius. Karena, angka tubuh kerdil pada bayi dua tahun masih sebesar 21,6 persen (SSGI) 2022. Dan di Provinsi Bengkulu kasus tersebut masih sebesar 19,8 persen. Untuk menekan prevalensi stunting atau tubuh kerdil pada baduta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terus mengampanyekan pencegahan stunting di sejumlah daerah.
Hal itu menindaklanjuti perintah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara konvergensi bersama lintas sektor, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H saat mengikuti kampanye pencegahan stunting di Desa Lawang Agung, salah satu kampung keluarga berkualitas (KB) di Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Minggu, 3/9.
Hadir di tengah 350 orang peserta sosialisasi penurunan stunting di Kampung KB itu selain Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, yaitu Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bengkulu Selatan Fery Kusnadi dan unsur pemerintahan desa Lawang Agung.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H |
Hal menarik dari kampanye pencegahan stunting yaitu terungkap stunting ternyata dapat dicegah sehungga anak tumbuhnya tidak kerdil. Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal menyebutkan bahwa potensi stunting dapat dicegah melalui pola asuh yang baik dan sehat. "Cegah stunting melalui pengasuhan yang sehat sejak janin dalam kandungan hingga usia dua tahun, itu yang disebut 1000 hari pertama kehidupan (HPK), kata Iqbal.
Selain itu dapat juga dilakukan dari aspek pemenuhan gizi dengan melakukan intervensi melalui tersedianya lingkungan yang sehat, tersedianya jamban sehat, air minum yang sehat serta tumbuhnya perubahan perilaku masyarakat. Melalui kampanye pencegahan stunting sebagai aksi intervensi sensitif diharapkan mampu menekan angka stunting di Bengkulu yang berdasarkan target sebesar 12,55 persen pada 2024 mendatang, harap Iqbal.
Sementara itu Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati didepan ratusan peserta kampanye itu mengajak masyarakat untuk mengambil peran dalam pencegahan stunting. Peran yang dapat dilakukan masyarakat yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan dan penyiapan pendidikan anak. Itu merupakan upaya untuk menghindari pernikahan usia anak, kata Elva.
Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Fery Kusnadi, S.E, (kiri) menyampaikan pesan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan. |
"Kita orang tua harus mengedepankan pendidikan anak-anak agar tidak terjebak dalam pernikahan usia anak. Dan tidak kalah penting perlunya pengetahuan tentang program KB yang dapat mengatur jarak kehamilan dan kelahiran bayi. Hindari pernikahan dini, dan hindari melahirkan pada usia muda, hindari sering melahirkan, banyak melahirkan dan hindari agar tidak melahirkan pada usia tua".
Kecamatan Kedurang memiliki 19 desa, salah satunya Desa Lawang Agung dengan jumlah penduduk sebanyak 1.075 jiwa menjadi titik sasaran kampanye pencegahan stunting. Untuk mempercepat penurunan stunting perlu memberdayakan tim pendamping keluarga yang ada di tingkat desa. Di Bengkulu terdapat sebanyak 1.867 Tim dengan anggota mencapai 5.601 orang yang terdiri dari unsur bidan, PKK desa dan kader KB desa. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Penardi, S.Sos
Rilis : 4 September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar