Bengkulu, -Lima unsur kekuatan pentahelix keroyok potensi risiko stunting di Kabupaten Kepahiang, salah satu daerah dengan angka stunting tertinggi di Provinsi Bengkulu. Unsur-unsur pentahelix yaitu pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa melakukan aksi konvergensi pencegahan kasus tubuh kerdil.
Konvergensi Pencegahan Stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama menyasar kelompok sasaran prioritas keluarga berisiko untuk mencegah stunting.
Unsur pentahelix sebagai mitra pencegahan stunting di Kabupaten Kepahiang juga melibatkan pihak swasta melalui penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) hingga Perguruan Tinggi dan media massa turut mengambil peran pada Roadshow Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat kabupaten dan kota tahun 2023 di Bengkulu.
Berlangsungnya kampanye pencegahan stunting di Desa Tangsi Baru, Kepahiang, setelah digelar di Kabupaten Rejang Lebong kemarin menyasar 150 penerima manfaat dengan menyasar penerima bantuan telur, PMT,TTD. Hadir pada roadshow di lapangan Kabawetan pada Jumat, 27 Oktober 2023 selain Wagub Bengkulu Dr. Rosjonsyah juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah. Iqbal menyebutkan, turut mengambil peran dalam mengentaskan stunting di Kepahiang yaitu PT. Trisula, Bank Bengkulu Cabang Kepahiang sebagai Bapak Asuh Anak Stunting serta unsur Perguruan Tinggi dan Media Massa ikut memberikan bantuan berupa telur ayam yang diberikan kepada 150 penerima manfaat.
Tak hanya itu, kata Iqbal, dalam penurunan stunting di daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten Kepahiang bergandeng tangan dengan sejumlah Forkopimda setempat sebagai Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Selain pemberian telur kepada keluarga berisiko stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) dengan menu pangan lokal dan tablet tambah darah (TTD) diberikan kepada remaja putri. Roadshow ini betujuan untuk meningkatkan komitmen stakeholder sebagai satu kesatuan utuh dalam pencegahan stunting. Sehingga nantinya diharapkan menjadi contoh di kabupaten lain, ujar Iqbal.
Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata, selaku Ketua TPPS di Bumi Sehasen itu menyampaikan bahwa pengerahan kekuatan pentahelix adalah sebuah bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mencegah stunting atau tubuh kerdil. Stunting, di daerah ini masih amat tinggi dengan angka 24,9 persen pada 2022 yang merupakan prevalensi tertinggi di Bumi Rafflesia. Dikatakannya, penyebab stunting atau tubuh kerdil di daerah itu selain kekurangan gizi, juga disumbang oleh minimnya jamban tidak sehat. Mengentaskan persoalan tersebut Pemkab Kepahiang pada tahun ini telah membuat jamban sehat sebanyak 230 unit. Serta membantu penyediaan asupan makanan bergizi senilai Rp 42 juta yang dikolaborasikan dengan program dapur sehat atasi stunting (Dashat) di kampung KB, ujar Zurdi Nata.
Sementara itu Bupati Hidayatullah Sjahid dalam sambutan singkatnya menyampaikan, cegah stunting dimulai dari keluarga untuk merubah pola hidup sehat mulai dari sehat makanan, lingkungan dan tersedianya sanitasi. Saat ini jamban sehat di Kepahiang baru dimiliki warga sebanyak 54 persen. Dengan tersedianya jamban atau kakus yang sehat dapat mengantarkan Kepahiang menuju daerah yang menyandang "kabupaten dan kota sehat".
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah usai mengukuhkan 30 orang Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) pada forum koodinasi percepatan penurunan stunting di Kepahiang menyebutkan, mempercepat penurunan stunting memerlukan kerjasama secara terpadu oleh semua unsur. Maka untuk mengintervensinya seluruh organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai barisan terdepan agar menjadi contoh bagi elemen lainnya.
Dikatakannya langkah tersebut telah dituangkan dalam Peratuan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan penurunan Stunting. Orang nomor dua di Bengkulu ini menghimbau kegiatan tersebut agar ditindaklanjuti dengan aksi konkrit, tidak hanya dilakukan sebatas seremonial.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom.,M.A
Rilis : 28 Oktober 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar