Ketua Kelompok Kerja 8 BKKBN Bengkulu, Drs. Zainin bersama Perwakilan dari beberapa rumah sakit di Bengkulu, baik tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota. |
Bengkulu,-Dalam rangka meningkatkan pelayanan program keluarga berencana (KB) di beberapa rumah sakit di Provinsi Bengkulu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu segera menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Bengkulu, baik tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota.
Dibangunnya kerja sama itu sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program KB sebagai bagian dari tujuan pemerintah untuk mewujudkan sumber daya manusi (SDM) yang memiliki daya saing.
"Kesepakatan tesebut tahun ini segera dilaksanakan sehingga pelayanan KB di rumah sakit dapat dilakukan untuk memperluas jangkauan masyarakat mendapat pelayanan berbagai jenis kontrasepsi modern. Kerjasama tersebut selain sebagai upaya meningkatkan kualitas KB juga membangun kesehatan masyarakat pasca salin melalui penggunaan kontrasepsi modern," kata Ketua Kelompok kerja 8 BKKBN Bengkulu Zainin kepada pewarta usai mengikuti rapat persiapan perjanjian kerja sama dengan rumah sakit di Bengkulu, Jumat, 13/10/23.
Hadir pada rapat persiapan kerjasama tersebut, unsur pemerintah daerah yaitu pihak dinas kesehatan provinsi Bengkulu, unit pelasana tekis pelatihan kesehatan, rumah sakit daerah kabupaten dan kota di Bengkulu, serta organisasi profesi seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan dokter Indonesia (IDI), Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin), Persatuan rumah sakit seluruh Indonesia (Persi) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dikatakan Zainin, kerjasama dengan instuti kesehatan itu merupakan langkah yang terkoordinir dan terintegrsi dalam meningkatkan capaian kesertaan KB di tengah masyarakat. Dengan tujuan yang sama yaitu mendorong percepatan kualitas keluarga.
"Program KB menentukan kualitas keluarga, karena melalui program pengaturan jarak kehamilan dan kelahiran ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran dan mengurangi risiko kematian bayi".
Kesertaan masyarakat dalam ber-KB pada pelayanan hari kontrasepsi sedunia 2023 terbilang tinggi dengan mencapai 20.810 akseptor dengan berbagai jenis dan metode kontrasepsi, atau mencapai 126,31 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 16.475 peserta.
Kesertaan KB pada baksos hari kontrasepsi sebanyak itu terbagi pada pengguna jenis suntik 8.939 peserta, pil sebanyak 6.770, kondom 2.362, implan sebanyak 2.297 akseptor, intera uterine device (IUD) mencapai 386 peserta, vasektomi atau medis operatif pria (MOP) 3 peserta dan tubektomi atau MOW sebanyak 53 akseptor.
Dengan jumlah peserta sebanyak itu terdapat metode jangka panjang mencapai angka 2.739 dan diantaranya terdapat peserta KB baru pasca persalinan 1.605 akseptor, rinci Zainin.
Meskipun demikian, kerjasama lintas sektor perlu dibangun agar mencapai target kinerja program kependudukan dan mendorong kualitas keluarga, masyarakat dan bangsa. Kerjasama BKKBN dan Rumah Sakit se-Provinsi Bengkulu akan terus ditingkatkan sebagai strategi membangun kualitas SDM di Bengkulu," ujar Zainin.
Sementara itu, Ketua Pokja 13 BKKBN Bengkulu Arsyad menyebutkan bahwa BKKBN Bengkulu tengah memberikan pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi tenaga kesehatan di fasilitas dan pelayanan kesehatan di sejumlah daerah kabupaten. Hal itu untuk menunjang keberhasilan program KB baik kuantitas maupun kualitas program, kata Arsyad.
"Tahun ini BKKBN telah memberikan pelatihan terhadap 40 orang tenaga bidan yang ada di sejumlah daerah kabupaten di Bengkulu," demikian Arsyad.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : 15 Oktober 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar