Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader Bina Keluarga Balita di Provinsi Bengkulu. |
Bengkulu,-Memahami tahap tumbuh kembang anak amatlah penting sebagai bagian dari pola pengasuhan orang tua dalam memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk memastikan hal tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu akhir Oktober 2023 baru ini bertemu pengelola kelompok kegiatan (Poktan) Bina Keluarga Balita (BKB) dari sejumlah kabupaten di Bengkulu.
Pertemuan yang berlangsung selama dua hari sejak 24 hingga 25 Oktober 2023 itu digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaksana program Percepatan Penurunan Stunting oleh poktan BKB. "Pengelola BKB dituntut untuk meningkatkan kualitas dan perannya untuk membangunan SDM yang mampu bersaing secara global," kata Edi Sofyan saat menyampaikan laporannya pada Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting, Selasa,24/10/23.
"Tumbuh kembang anak secara optimal menjamin keberhasilan masa depan anak dan kebahagian orang tua. Tentunya hal itu dapat dicapai dengan peningkatkan pola asuh orang tua mulai sejak janin dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Tumbuh dan kembang anak tidak hanya mencakup perubahan fisik yang terjadi sejak masa bayi hingga remaja, tapi juga perubahan emosi, kepribadian, perilaku, pemikiran dan bicara. Perkembangan anak sejalan dengan pemahaman dan interaksi mereka terhadap dunia disekitarnya, kata Edi Sofyan.
Disebut Edi, penyebaran informasi tentang pola asuh yang sehat kepada kelompok BKB dengan melatih sebanyak 30 orang tenaga pengelola poktan dari sejumlah daerah kabupaten dan kota, yang masing-masing sebanyak tiga orang tiap daerah, ujarnya.
Pengelola poktan BKB dituntut untuk meningkatkan kualitas dan peran poktan untuk memiliki pengetahuan tentang stunting, pencegahan dan faktor penyebabnya. Melalui pengetahuan tersebut diharapkan pengelola BKB dapat mentransferkan pengetahuan tersebut kepada anggota atau kader poktan, harap Edi.
Hadair membuka kegiatan peningkatan kapasitas pengelola BKB itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, mengawali sambutannya menyampaikan bahwa anggota poktan BKB harus menjadi bagian dari peserta KB aktif. Sebagai peserta KB, tentunya mendorong secara langsung upaya menekan potensi stunting. Sebab kata Nesianto, stunting itu dapat juga disebabkan akibat dari seringnya melahirkan dengan jarak yang amat dekat.
Masih Nesianto, dalam upaya mencegah stunting baru di tengah masyarakat, BKKBN melalui peran intervensi sensitif untuk menghadang potensi stunting dari sektor hulu melalui pembinaan kelompok remaja agar memahami fungsi kespro yang sehat.
BKKBN dengan program aplikasi El-Simil (elektronik siap nikah siap hamil) diharapkan dapat mengetahui kondisi kesehatan dini bagi pasangan yang telah siap menikah dan hamil. Remaja putri akan terdeteksi kondisi kesehatan apakah bebas dari anemia. "Remaja puteri sehat dapat diketahui dengan ukuran lingkar lengan atas (Lila) berukuran 23,5 centimeter".
Untuk mencegah lahirnya bayi stunting, pembinaan remaja mulai dari calon pengantin dengan memastikan kondisi kesehatan yang prima siap nikah dan hamil bebas anemia, jika disinyalir berpotensi anemia maka catin atau remaja harus didampangi dengan asupan tablet tambah darah, remaja perlu mendapat bantuan asupan PTD sekali dalam seminggu.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : 24 Oktober 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar