Kamis, 30 November 2023

Sekolah lansia " Tangguh Sehati " Lahirkan Inspirator Bagi Generasi Muda


Salah satu dasar pemerintah melahirkan dan mengembangkan program bina keluarga lansia (BKL) serta sekolah lansia tangguh adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lansia dan UU Nomor 52 tahun 2009 Tentang Perkembangan  Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  mengembangkan program sekolah lansia di seluruh daerah di tanah air.

Pemerintah Provinsi Bengkulu sejak setahun silam telah meresmikan sebanyak sembilan sekolah lansia yang tersebar di beberapa daerah. Sekolah tersebut terdapat di Kabupaten Rejang lebong, Kabuaten Kepahiang  dan Mukomuko masing-masing terdapat dua sekolah lansia. Sementara di Bengkulu Utara, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma masing-masing satu sekolah lansia.

Sekolah lansia di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sebanyak dua sekolah yaitu sekolah lansia "Tangguh Sehati" di Desa Dusun Sawah dengan Kepala Sekolahnya bernama Tarmizi, ia salah seorang tokoh masyarakat yang amat gigih untuk membangun kualitas para lansia di lingkungannya itu. Dan sekolah lansia "Tangguh" di Desa Dusun Curup. Kedua sekolah tersebut dibentuk oleh pemerintah daerah setempat sejak April 2023 lalu yang membina sebanyak 95 orang peserta didik.

Pada pekan ketiga November 2023 sekolah tersebut melepas 74 orang lansia sebagai wisudawan dan wisudawati yang merupakan wisuda perdana bagi peserta didik selantang di Provinsi Bengkulu. Bupati Rejang Lebong Drs. Syamsul Effendi, M.M melepas langsung puluhan wisudawan yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong. 

Patut diapresiasi dua sekolah non formal tersebut selain memiliki kepala sekolah yang peduli akan kebangkitan lansia. Sekolah yang ada di Bumi Pat Petulai ini juga disuport 18 orang narasumber dari unsur tokoh pemerintah, masyarakat dan agama yang telah memberikan kontribusi pengembangan kepada sekolah tersebut.

Kehadiran sekolah bagi para sepuh tersebut agar menjadikan motor penyemangat baru bagi generasi muda. Wisudawati dan wisudawan para lansia jangan dipandang sepele karena para wisudawan ini memberikan magnet bagi remaja untuk belajar memanfaatkan peluang untuk belajar kendati telah usia uzur.

"Jadi ini agar dijadikan motivator dan inspirator bagi generasi muda untuk mengisi pembangunan kedepan. Belajarlah melihat hal yang positif dari peristiwa besar ini, yaitu peristiwa baru di depan kita yang menginspirasi semua kalangan," kata Syamsul di depan ratusan peserta dan undangan.

Pendidikan informal tidak hanya sekedar mempelajari mengenai aspek kesehatan fisik, namun didalamnya memiliki keterkaitan antar elemen baik kesehatan fisik itu sendiri, yaitu aspek sosial, psikologis, ekonomi lingkungan dan spiritual. Salah satu pembelajaran dalam sekolah lansia adalah peran lansia terutama lansia yang masih potensial di dalam keluarga dan masyarakat. Yang nantinya melalui pengembangan sekolah bagi para sepuh dapat mewujudkan tujuh dimensi lansia tangguh antara lain dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi vokasional, dimensi sosial, dimensi lingkungan, dimensi hobi dan dimensi intelektual.

Dengan program yang membimbing lansia dalam banyak hal tersebut diharapkan mampu membangun dan terbangunlah kelompok lansia di Provinsi Bengkulu. Lansia di Bumi Rafflesia ini mencapai 29.905 jiwa diantara populasi penduduk di Bumi Pat Petulai yang mencapai 283.596 jiwa. Yang tersebar di 15 kecamatan 34 kelurahan dan 122 desa.

Hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK) tahun 2022 jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Bengkulu sebanyak 232.367 jiwa dengan kelompok umur 56 tahun sampai dengan 75 tahun keatas. Terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 21.522 jiwa, Bengkulu Utara 40.917 jiwa, Rejang Lebong 29.905 jiwa. Lalu di Kota Bengkulu sebanyak 38.461 jiwa, Kabupaten Kaur sebanyak 15.206 jiwa, Kabupaten Lebong sebanyak 13.743 jiwa, Kabupaten Mukomuko sebanyak 18.013 jiwa, Kabupaten Seluma sebanyak 27.992 jiwa, Kepahiang sebanyak 15.193 jiwa dan di Kabupaten Bengkulu Tengah 11.415 jiwa.

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar