Jumat, 19 Januari 2024

BKKBN Siapkan 200 Ribu Lebih Alokon di Bengkulu

 


Bengkulu,- Guna terpenuhinya kebutuhan ber-KB masyarakat pasangan usia subur di provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Rafflesia, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu tahun ini menyiapkan 200 ribu lebih persediaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) modern  seperti IUD, Implant, Kondom, Pil dan Suntik. Persediaan Intra Uterine Device (IUD) choper T sebanyak 2.525 each/biji, Pil KB kombinasi sebanyak 45.270 cyc/keping, kondom 287 gros, suntik KB mencapai 117.340 vial, suntik KB progestin 1 Ml sebanyak 21.300 vial dan Implant sebanyak 11.570 terdiri implant II batang 10.200 set, implant I batang 1.370 set serta sebanyak 2.500 cyc mini pil.

Sejumlah alokon tersebut akan didistribusikan kepada 10 daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Langkah itu untuk mengatasi dan menjawab persoalan kesertaan ber-KB di tengah masyarakat tahun 2024. Seperti dapat menekan unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi hingga pada titik 8,50 persen, menurunkan angka kelahiran total atau total Fertility Rate (TFR) 2,26 anak lahir tiap wanita selama masa subur," kata Ketua Tim Kerja I Bidang Akses, Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi Novrina Rizky Idnal kepada pewarta di Bengkulu, Rabu, 17/1/2024.

Sebagai upaya meraih sasaran kinerja dalam meningkatkan pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di seluruh tingkat wilayah, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menyusun beberapa indikator kinerja yaitu meningkatkan persentase Faskes untuk melayani program KB hingga sebesar 94 persen. Dan menekan angka kehamilan yang tidak diinginkan hingga sebesar 18,10 persen," ujar Rina.

Disebut Rina, bahwa manfaat dan fungsi alokon sangat baik bagi kesehatan, baik ibu melahirkan maupun bayi. Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran. Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering.

Alokon menjadi unsur penting dalam rentetan Pelayanan KB kepada akseptor, selain Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) yang juga tidak kalah penting peranannya. Bahkan menjadi pra syarat utama sekaligus hak yang harus didapatkan oleh Akseptor sebelum Akseptor mendapat Pelayanan dalam ber-KB.(irs)

          Penulis : Idris Chalik

          Editor : Rofadhila Azda, S.IKom., M.A

          Rilis : 17 Januari 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar