Optimalisasi Pelaksanaan dan Pengawasan Anggaran DAK Terpadu (OPPA-DAKU) 2024, (31/1/2024). |
Bengkulu,-Tahun 2024 ini, pemerintah terus memperkuat Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dengan mengucurkan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB berupa bantuan operasional keluarga berencana (BO-KB) di seluruh wilayah tanah air.
Provinsi Bengkulu mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) BO-KB tahun 2024 sebesar Rp 49 miliar lebih. Yang terdiri dari DAK Fisik dan Non Fisik yang tersebar di sepuluh daerah kabupaten dan kota di Bengkulu. DAK Fisik sebesar Rp 7.316.797.000 serta Non Fisik mencapai Rp 42.220.650.000.
“Dikucurkannya dana tersebut untuk memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) sehingga mampu mendorong laju pesatnya kualitas dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Rafflesia," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah saat pertemuan Optimalisasi Pelaksanaan dan Pengawasan Anggaran DAK Terpadu (OPPA-DAKU) 2024, Rabu, 31/1 kemarin.
Ia menjelaskan, DAK Fisik sebanyak itu tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kepahiang sebesar Rp 1,8 miliar, Kota Bengkulu Rp 2,5 miliar dan Rp 2,8 miliar terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan yang penggunaannya disesuaikan berdasarkan menu kebutuhan daerah, ujar Iqbal.
Sementara DAK BO-KB Non Fisik sebesar Rp 42 miliar itu tersebar di sejumlah daerah kabupaten di Bengkulu. Kabupaten Kepahiang Rp 3,067 miliar, Lebong Rp 3,4 miliar, Rejang Lebong mencapai Rp 4,6 miliar, Kota Bengkulu Rp 3,8 miliar.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H saat pertemuan Optimalisasi Pelaksanaan dan Pengawasan Anggaran DAK Terpadu (OPPA-DAKU) 2024, (31/1/2024). |
Dan untuk Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp 3,7 miliar, Mukomuko Rp 4,045 miliar, Kabupaten Seluma mencapai Rp 4,6 miliar, Kabupaten Kaur Rp 4,5 miliar, Bengkulu Selatan 4,2 miliar serta Kabupaten Bengkulu Utara mendapat kucuran sebesar Rp 6,017 miliar.
“Anggaran DAK Non fisik digunakan untuk membantu operasional layanan publik di daerah, dengan beberapa indikator kinerja sebagai sasaran pada 2024 seperti Penurunan TFR 2,18 pada tahun 2023 menjadi 2,10 pada tahun 2024. Meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR), 62,84 persen pada 2023 menjadi 63,41 persen pada 2024.
Menekan angka kelahiran menurut umur atau Age Specific Fertility Rate (ASFR), 20 kelahiran per 1000 wanita Usia Subur pada kelompok usia antara 15-19 tahun 2023 menjadi 18 kelahiran per 1000 wanita Usia Subur pada kelompok usia antara 15-19 tahun 2024. Menurunkan angka kebutuhan KB modern yang tidak terpenuhi (unmet need) 7,70 persen pada 2023 menjadi 7,40 persen pada 2024. Serta terdapatnya sasaran kinerja program penurunan stunting yaitu percepatan penurunan stunting melalui dukungan Program Bangga Kencana menurunkan prevalensi balita stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024".
Ia menambahkan, “Alokasi DAK BO-KB tahun ini (2024) mengalami peningkatan dari sebelumnya pda 2022, BO-KB di Bengkulu sebesar Rp 36,164 miliar dan sebesar Rp 38,291 miliar pada 2023 kemarin, demikian Iqbal.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : 01 Februari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar