Masih Puluhan Ribu PUS di Bengkulu Tidak Ber-KB
Bengkulu,-Hingga 2024 masih terdapat puluhan ribu pasangan usia subur (PUS) di Provinsi Bengkulu tidak ber-KB menggunakan alat dan obat kontrasepsi modern seperti Implant, Intra Uterine Device (IUD), suntik, pil, kondom dan bahkan kontrasepsi permanen yaitu Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP).
Dari 332.333 PUS terdapat sebanyak 29.798 pasangan suami istri tidak ber-KB, dikenal dengan nama PUS unmet need atau yang tidak terlayani. PUS tidak hamil dan tidak ber-KB dituntut peran BKKBN untuk menjaring sebagai peserta KB. Cukup beralasan untuk disasar menjadi akseptor karena mereka ingin menunda kehamilan atau kelahiran sebanyak 8.176 pasang dan sebanyak 21.622 pasang suami istri tidak menginginkan anak lagi.
Unmet need adalah kebutuhan KB yang belum terpenuhi. Tingginya angka tersebut akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi lahir, hal itu dikarenakan akibat kehamilan yang tidak diinginkan,” kata Ketua Tim Kerja Pelaporan dan Statistik Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Agus Veriansyah Dalimunthe kepada pewarta via selular di Bengkulu, Jumat, 23/2/2024.
Masih Puluhan Ribu PUS di Bengkulu Tidak Ber-KB |
Dikatakan Agus bahwa program KB adalah upaya pemerintah untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal (21-25 tahun), mengatur jumlah anak, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak.
PUS unmet need tersebut diketahui tersebar di Kabupaten Bengkulu Selatan 2.496, Rejang Lebong sebanyak 3.488, Kabupaten Bengkulu Utara 4.561 pasang, di Kabupaten Kaur 1.442 dan Kabupaten Seluma sebanyak 2.298.
Sementara di Kabupaten Mukomuko sebanyak 2.912 pasang tidak ber-KB, Kabupaten Lebong 895, di Kabupaten Kepahiang 1.758, Bengkulu Tengah 1.699 pasang dan di Kota Bengkulu mencapai 8.249 PUS tidak ber-KB atau sebesar 15,14 persen, rinci Agus Dalimunthe.
Hasil BPS 2023 lalu, angka kematian ibu (AKI) di Bengkulu sebesar 179/100.000 kl, angka kematian bayi (AKB) 19,73/1000 kl dan sebesar 23,38/1000 kl pada angka kematian balita.
Disebut Agus, unmet need sebesar itu telah mengalami penurunan dari sebelumnya berada pada angka 10 persen lebih. Dengan menekan unmet need diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, harap Agus.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 23 Februari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar