Selasa, 19 Maret 2024

BKKBN Gelar Audiensi Bersama Pemkot Perkuat Bangga Kencana di Kota Bengkulu

Audiensi Kepala BKKBN  Zamhari,S.H., M.H bersama Pemerintah Kota Bengkulu  Pj Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi., M.Si

Bengkulu,-Sebagai upaya memperkuat program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Kota Bengkulu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari,S.H., M.H menggelar audiensi bersama Pj. Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi., M.Si.

Pertemuan dua tokoh tersebut membahas beberapa indikator mendukung keberhasilan program Bangga Kencana, yang diantaranya, penguatan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), Pembentukan Generasi Berencana (GenRe) tingkat desa/kelurahan di daerah itu.

Kepala Pwk BKKBN Prov Bengkulu Zamhari (kanan) foto bersama Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi (kiri)

Audiensi pada awal pekan ketiga Maret 2024 berlangsung di Gedung Merah Putih, Zamhari bersama tim disambut langsung Pj Walikota Bengkulu yang didampingi Asisten I Setda Kota Bengkulu Eko Agusrianto, Kepala Dinas Koperasi & UKM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu serta Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu Hj. Dewi Dharma, M.Si.

Zamhari mengawali sambutannya menyebutkan, kunjungan kerja tersebut dalam rangka memperkuat program yang diamanatkan UU Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga di Kota Bengkulu. 

Melalui pertemuan tersebut diharapkan pemerintah daerah setempat dapat mendukung dalam berbagai bidang pada indikator Bangga Kencana. "Pada dasarnya BKKBN menitip program kepada pemerintah daerah karena BKKBN tidak memiliki wilayah, oleh karena itu perlu mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah," kata Zamhari.

"Tugas BKKBN adalah menunjang kinerja pemda dalam pelaksanaan program pembangunan keluarga untuk menuju keluarga dan SDM yang berkualitas guna mengisi pembangunan berkelanjutan". 

Dalam waktu dekat ini yang di Kota Bengkulu perlu ditingkatkan pembinaan Kampung KB, Pembinaan terhadap poktan UPPKA serta terbentuknya GenRe disetiap kelurahan. Perlunya dukungan pada bidang tersebut selain mempercepat ekonomi keluarga juga guna meningkatkan kualitas keluarga agar tidak hadir generasi stunting baru," kata Zamhari.




Dikatakan Zamhari bahwa dalam membangun kualitas SDM di daerah, BKKBN memiliki tenaga penyuluh KB sebanyak 305 orang dan dukungan Dana BOKB. Dua komponen tersebut dapat diberdayakan oleh pemerintah daerah," sebut Zamhari.

Pj. Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi,M.Si mengatakan dalam meningkatkan kualitas SDM dan kemaslahatan warga, pihaknya tetap mendukung progarm nasional tersebut. "Kita terus membuka ruang kepada BKKBN untuk bersinergi bersama lintas sektor di lingkup pemkot. Terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, ia mengatakan bahwa pemerintah daerah setempat mengerahkan sejumlah fasilitas kesehatan baik untuk pelayanan kesehatan dasar dan KB, terlebih lagi dalam upaya pencegahan stunting di Kota Bengkulu," ujarnya.

Sementara untuk meningkatkan perekonomian keluarga, Pemkot Bengkulu melalui Dinas Koperasi dan UKM telah bersama-sama mengembangkan kelompok usaha kecil yang dibina BKKBN yaitu UPPKA," sebut Arif.



Pj. Walikota Bengkulu foto bersama usai menerima audiensi Kepala BKKBN Bengkulu, Senin, 18/3/24

Pj Walikota mengatakan bahwa dalam mempercepat terwujudnya masyarakat yang sehat, mandiri dan sejahtera. Pihaknya menghimbau keterlibatan penyuluh lapangan KB dan Petugas KB di kelurahan dan kecamatan untuk aktif bersama masyarakat.

Ada beberapa hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti dinas teknis. Pertama, Pemkot segera membuat regulasi berupa Peraturan Walikota (Perwal) tentang Catin harus mendapatkan surat keterangan kesehatan dari Dinkes dan Sertifikat Elsimil. 

Terhadap Perwal tersebut pihaknya akan mengkaji dan mempelajari dari berbagai aspek agar mendapat dukungan semua komponen. Meskipun hal itu untuk kepentingan masyarakat secara umum namun perlu kajian," ujarnya.

Selain itu pihaknya kedepan akan mendata jumlah keluarga melahirkan guna mendapatkan jumlah bayi dalam kelompok usia. Hal itu guna mengatasi potensi stunting melalui intervensi dinas teknis," kata Arif.(irs)


Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A
Rilis : Senin, 18 Maret 2024


Tidak ada komentar:

Posting Komentar