Senin, 04 Maret 2024

Cegah Putus Pakai IUD, Pemkot Bengkulu Salurkan Biaya Ayoman Akseptor

 

Cegah Putus Pakai IUD, Pemkot Bengkulu Salurkan Biaya Ayoman Akseptor

Bengkulu,-Mencegah putus pakai kotrasepsi, Pemerintah Kota Bengkulu terus meningkatkan kualitas program Keluarga Berencana (KB) dengan menumbuhkan minat akseptor jangka panjang khususnya Intera Uterine Device (IUD) atau lebih dikenal sebagai KB spiral yang permanen, Pemerintah Kota Bengkulu memberikan bantuan biaya ayoman KB bagi peserta IUD, baik perserta ganti cara maupun bongkar pasang IUD.

“Bagi peserta IUD kita akan berikan biaya ganti transport sebesar Rp 300 ribu. Biaya tersebut sebagai pengganti uang transport khusus peserta KB dengan menggunakan metode IUD," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu Hj. Dewi Dharma saat sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra Komisi IX DPR RI di Kota Bengkulu tahun 2024, Minggu, 3/3/2024.

"Biaya ayoman itu untuk menjadikan IUD permanen di tengah keluarga (akseptor)," kata Dewi Dharma.

IUD termasuk metode kontrasepsi jangka panjang yang lebih aman untuk mengatur jarak kehamilan hingga 10 tahun," kata Dewi.

Pada Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra Komisi IX DPR RI tahun 2024 kali ini berlangsung di Keluarharan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka. Sosialisasi tersebut menyasar 350 orang warga Kota Bengkulu yang masuk kategori keluarga berisiko stunting.

Cegah Putus Pakai IUD, Pemkot Bengkulu Salurkan Biaya Ayoman Akseptor

Hadir bersama Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, tampak Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, Kepala Dinas DP3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma ditengah ratusan peserta sosialisasi.

Elva Hartati menekankan bahwa pencegahan pernikahan usia anak sangat efektif membantu penurunan stunting. Karena, jika perempuan hamil dan melahirkan pada usia muda rentan melahirkan bayi stunting. Dan bahkan dapat berdampak pada kematian ibu dan bayi.

Selain itu, Elva mengajak warga di daerah ini untuk memulai membangun perilaku sehat, baik sehat lingkungan agar memotong mata rantai stunting di tengah masyarakat," kata Elva.

Nesianto menambahkan, kemajuan program Bangga Kencana di Kota Bengkulu terus mengalami kemajuan yang pesat, terlihat dari beberapa indikator bangga kencana meningkat. Baik Total Fertility Rate (TFR) maupun CPR dan mCPR, kata Nesianto.

Cegah Putus Pakai IUD, Pemkot Bengkulu Salurkan Biaya Ayoman Akseptor

Dikatakan Nesianto, pada 2023 TFR di Provinsi Bengkulu telah menduduki angka 2,27 anak tiap wanita selama masa subur. Dan capaian mCPR 66,0 persen sementara CPR sebesar 66,5 persen. "mCPR adalah proporsi peserta aktif KB dengan Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah/daerah".(irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Rilis : Senin, 4 Maret 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar