Selasa, 30 April 2024

Tiga Tokoh Penting Bahas Penguatan Bangga Kencana di Bengkulu Utara

 

Dandim 0423/BU usai menerima kunjungan kerja Kepala BKKBN Bengkulu, Senin, 29/4

Bengkulu,- Tiga tokoh penting membahas strategi penguatan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Kabupaten Bengkulu Utara. 

Adalah Komandan Kodim 0423/BU Letkol Kav Aidil Hajri, M.Han, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari., S.H., M.H dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bengkulu Utara Nova Hendriani,S.K.M., M.M

Pertemuan pada akhir April itu berlangsung di Makodim 0423/BU, ketiga tokoh tersebut  menelurkan kesepakatan untuk menerapkan kebijakan lembaga yaitu pemberdayaan tenaga lapangan masing-masing instansi seperti kolaborasi penyuluh KB dan Babinsa untuk penggerakkan masyarakat desa binaan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H mengatakan, kerjasama TNI dan BKKBN dilakukan dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Kegiatan yang dibangun melalui pelatihan Bangga Kencana terhadap Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Bengkulu.

Letkol Kav Aidil Hajri, M.Han (kiri) bersama Zamhari, S.H., M.H (kanan)

"Babinsa mempunyai peran aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi program KB. Diharapkan masyarakat di Desa binaan di wilayah masing masing dapat mengetahui dan mantap ber-KB. Sekaligus mempercepat terwujudnya misi program keluarga berencana yakni norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera".

Pertemuan bersama Dandim 0423 bertujuan untuk meningkatkan kerjasama TNI dan BKKBN melalui pemberdayaan PKB/PLKB dan Babinsa dalam penguatan Bangga Kencana guna mewujudkan keluarga berkualitas," ujar Zamhari.

Sementara itu, Komandan Kodim 0423/BU Letkol Kav Aidil Hajri, M.Han, mengapresiasi dan menyambut kerjasama dalam pembangunan kependudukan di Bengkulu Utara.

" Kita mendukung penuh kegiatan pembangunan kependudukan, baik program KB maupun percepatan penurunan stunting, yang akan menurunkan personel Babinsa berpartisipasi aktif dalam penurunan stunting" kata Aidil Hajri. 

TNI melalui program "Dapur masuk sekolah" salah satu strategi dalam mendekatkan program kepada masyarakat sehingga mampu menekan potensi stunting. Pada 8 Mei 2024 TNI akan menggelar program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. TMMD dengan kegiatan pembanguan fisik berupa jalan desa dan sosialisasi prorgam kesehatan masyarakat dan pelayanan KB.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kebupaten Bengkulu Utara Nova Hendriani, S.K.M., M.M menyambut baik adanya kerjasama dalam TMMD. Pemerintah daerah dan TNI berkomitmen dalam pembangunan kualitas SDM melalui program Bangga Kencana dan penurunan stunting. Pada TMMD tahun ini yang akan digelar pelayanan KB di beberapa Faskes di Kecamatan Ketahun.

"Kita bersama TNI akan menggelar pelayanan KB dan sosialisasi program bangga kencana kepada masyarakat desa. Bhaksos KB akan melayanai sejumlah jenis dan metode kontrasepsi, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang," ujar Nova.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 30 April 2024

Bangga Kencana Memerlukan Kolaborasi Antar Tenaga Lini Lapangan

Bupati Ir. Mian foto bersama usai menerima audiensi Kepala BKKBN

Bengkulu,- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, SH., M.H mengatakan bahwa, keberhasilan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) tidak terlepas dari peran kolaboratif multi pihak.

"Untuk itu kembali ditingkatkan kerjasama lintas lini lapangan seperti Penyuluh KB, Penyuluh Agama, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Bhabinkamtibmas)".

Hal itu disampaikan Zamhari saat menggelar audiensi bersama Bupati Bengkulu Utara Ir. Mian, di Ruang kerja Bupati, Senin, 29 April 2024. Hadir dalam pertemuan tersebut Asisten I Setdakab BU, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Kadis Sosial, Kepala Kantor Kemenag Bengkulu Utara, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas PMD Bengkulu Utara.

Zamhari mengajak pemerintah daerah untuk memberdayakan tenaga penyuluh KB di daerah. PLKB dan PKB Dengan perannya dapat menggerakkan masyarakat di desa untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan tingkat desa.

Kepala Pwk BKKBN (kiri) menerima cindera mata dari Bupati BU

" Bengkulu Utara diperkuat personel penyuluh KB sebanyak 44 orang yang tersebar di 19 kecamatan".

Bupati Mian menyebutkan dalam penggerakan program Bangga Kencana dan PPS di daerah itu, pemerintah daerah setempat melibatkan sejumlah instansi teknis terkait program pembangunan keluarga dan stunting, yang diawali komitmen kepala daerah dan jajaran," kata Bupati Mian.

Ia meminta lembaga teknis untuk aktif menjemput bola, jangan menunggu sehingga sasaran program dapat berhasil. Pembangunan SDM itu abstrak maka untuk mengetahui hasilnya perlu adanya data," tambahnya.

Langkah kedepan agar meningkatkan edukasi program Bangga Kencana di sekolah-sekolah baik tingkat dasar hingga menengah atas. "Sasar sekolah untuk sosialisasikan program Bangga Kencana dan penurunan stunting sehingga persoalan kependudukan di tengah masyarakat marginal dapat teratasi secara cepat dan tepat," pinta Bupati.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom.,M.A
Rilis : Senin,29 April 2024


Jumat, 26 April 2024

Tingkatkan KB MKJP, BKKBN Gelar Pertemuan Intensifikasi Pelayanan Wilayah Khusus

 


Bengkulu,-Meningkatkan kesertaan Ber-KB melalui metode kontrasepsi jangka panjang, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu pada pertengahan April 2024 baru ini menggelar pertemuan intensifikasi pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) di wilayah khusus di Kota Bengkulu.

Pertemuan tersebut menghadirkan 100 orang peserta dari berbagai unsur mitra kerja seperti unsur TNI, Polri, IBI, tokoh masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga) serta terdapat kader institusi masyarakat pedesaan (IMP). Pertemuan Intensifikasi Pelayanan KB-KR Wilayah Khusus tersebut dibuka oleh Ketua Tim Kerja 3 BKKBN Bengkulu Edi Sofyan, S.E., M.M  yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H.

Edi Sofyan, S.E., M.M

Dalam sambutannya, Edi Sofyan menyebutkan, “Ada beberapa tujuan pertemuan intesifikasi dan integrasi pelayanan KB-KR di wilayah khusus itu, diantaranya untuk mendekatkan akses pelayanan KB-KR di wilayah khusus. Meningkatkan cakupan kesertaan KB khususnya KB MKJP sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting. Dan dapat mengoptimalkan pemanfaatan dana BOKB Operasional Penggerakan Pelayanan KB MKJP di tingkat kabupaten/kota. Serta diharapkan dapat meningkatkan peran mitra kerja pusat, provinsi, kabupaten dan kota dalam penyelenggaraan pelayanan KB-KR. Sehingga dengan hal itu dapat terlaksananya pelayanan KB di seluruh daerah kabupaten dan kota di Bengkulu. Dan, tercapainya peningkatan cakupan kesertaan KB, khususnya KB MKJP," sebut Edi Sofyan.

Hasil penghitungan realisasi indikator kinerja utama (IKU) BKKBN tahun 2023 dari PK-2023 menunjukkan bahwa indikator total fertility rate (TFR) Provinsi Bengkulu pada 2023 memiliki target 2023 sebesar 1,98 pada 2,27 anak tiap wanita selama masa subur atau telah tercapai sebesar 87,22 persen. Dimana indikator kesertaan KB modern (mCPR) dengan capaian 66,4 persen  dari target mCPR 69,30 persen pada tahun 2023 atau telah tercapai sebesar 95,24 persen. 

Sedangkan unmet need di Bengkulu dengan target 10,22 tercapai 8,9 atau sebesar 114,83 persen. Sementara untuk peserta KB MKJP mengalami peningkatan di tahun 2022 dari 23,1 persen meningkat menjadi 26 persen (PK-2023). 

"Kesertaan KB harus terus ditingkatkan karena tingkat putus pakai dan masih tinggi. Konseling dan pemberian informasi efek samping perlu diperhatikan kualitas penyampaiannya sehingga pemahaman akseptor tidak membuat akseptor putus pakai karena kurang paham terhadap efek samping yang terjadi," ujar Edi Sofyan.

Untuk dapat mencapai target akhir IKU dalam peningkatan kualitas SDM, maka salah satu arah kebijakan BKKBN yaitu meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KB-KR yang komprehensif dan berbasis wilayah. Menurut dia, letak geografis wilayah menjadi salah satu faktor penyebab belum meratanya ketersediaan layanan kesehatan termasuk pelayanan kb sehingga terjadi disparitas dalam pemerataan pelayanan kesehatan dan kb bagi masyarakat. 

Melalui pertemuan bersama lintas sektor tersebut diharapkan dapat mengatasi bersama melalui pelayanan rutin dan momentum, statis maupun mobile/pelayanan bergerak. Namun beberapa aturan yang muncul dari kementerian kesehatan membuat pelayanan KB bergerak terbatas. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom.,M.A
Rilis : Kamis, 25 April 2024 


Selasa, 23 April 2024

Sosok Kartini Bengkulu, Pejuang Bangga Kencana


Pada 21 April 1879 lahir putri kecil bernama Raden Ajeng Kartini (RA Kartini). Sosok yang membanggakan Ibu Pertiwi dengan gagasannya tentang emansipasi wanita di masa kolonial. Raden Ajeng Kartini yang lahir di sebuah kota kecil Jepara, Jawa Tengah itu menjadi tokoh nasional penggerak kesetaraan dan perkembangan pendidikan bagi perempuan Indonesia.

Kini, di masa modern tak sedikit perempuan-perempuan yang menjadi "Kartini" dengan berbagai kemampuannya ikut serta berkiprah, berbagi kegiatan sosial masyarakat. "Kartini" modern meneruskan perjuangan tokoh emansipasi Raden Ajeng (RA) Kartini. Kini banyak dilakukan tokoh-tokoh perempuan di berbagai daerah di Tanah Air.

Di Bumi Rafflesia, hadir sosok Kartini modern, Dra. Herlianti wanita asal Bengkulu. Yang berkiprah sebagai penyuluh keluarga berencana sehingga dapat dibilang pejuang program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Kota Bengkulu.

Dra. Herlianti PKB Ahli Madya

Wanita yang tidak muda lagi ini lahir di Kota Curup, 12 September 1969 silam. Ia memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan program KB untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui tercapainya indikator-indikator Bangga Kencana, yaitu memprioritaskan menjangkau pasangan usia subur dari keluarga kurang mampu bahkan keluarga yang termarjinalkan.

Tak heran jika ia mengantongi beberapa penghargaan, pasalnya Kartini modern itu telah berpindah-pindah tugas di beberapa daerah kabupaten di Bengkulu. Ia mengawali kariernya sebagai penyuluh KB pada tahun 1994 di Kabupaten Rejang Lebong dan membina empat desa. Empat tahun setelah mengabdi di Bumi Pat Petulai ia pindah tugas di Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah desa binaan empat desa.

Genap empat tahun di Bengkulu Utara, ia kembali dipercaya untuk mengedukasi masyarakat di Kota Bengkulu yaitu di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu hingga saat ini. Berkat pengalamannya di beberapa wilayah tugas itu mengantarkannya untuk meraih sejumlah prestasi diantaranya meraih Penghargaan PKB Terbaik tingkat Provinsi tahun 2003 di Kabupaten Lumajang  Provinsi Jawa Timur. Pada 2017 ia meraih Predikat Penyuluh KKBPK Profesional atas lulus ujian Kompetensi periode 1 tahun 2017.

Herlianti (55 tahun) mengakui pekerjaan yang diembannya ini memiliki tantangan yang tidak ringan selain kuantitas KB. Tidak kalah berat yaitu meningkatkan kualitas KB dengan menumbuhkan minat masyarakat ber-KB melalui penggunaan kontrasepsi jangka panjang. "Masyarakat masih banyak yang merasa malu jika ber-KB, takut akan berbagai efek samping sebagai mitos di tengah masyarakat, semua itu didukung masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat," ujar Erli nama sapaanya.

Tidak putus asa dan menyerah terhadap kondisi tersebut, ia memanfaatkan beberapa peluang melalui forum di masyarakat untuk tetap menggelar KIE program Bangga Kencana. Forum itu diantaranya kegiatan Posyandu, pertemuan PKK kelurahan dan kecamatan yang dimanfaatkan untuk menyampaikan program kelompok kegiatan di BKKBN. Terkhusus poktan bina keluarga balita. Karena pembinaan balita merupakan hulu dari peningkatan kualitas SDM," sebut Erli.

"Terhadap keluarga kurang beruntung tersebut acap kali dia memfasilitasinya untuk mendapatkan pelayanan KB secara cuma-cuma. Dan bahkan tidak sedikit kader KB desa mendapat kemudahan dalam pekerjaan sosial lainnya oleh penyuluh KB ini". 

Sehingga tidak heran jika mereka mendapat penghargaan atas keberhasilan Pembantu Pembina KB Kelurahan (PPKBK) di kelurahan binaanya yang ditetapkan sebagai Tenaga Lini Lapangan Teladan kategori Kader IMP untuk tingkat Provinsi Bengkulu.

Ditengah kemajuan teknologi dewasa ini, petugas KB senior itu mengajak penyuluh program Bangga Kencana untuk tidak mengabaikan praktik penyuluhan ditengah masyarakat. Karena mengedukasi secara langsung jauh lebih baik dan mudah meraih keberhasilan program," imbuhnya. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 23 April 2024


Bengkulu Targetkan Ribuan Peserta KB Jangka Panjang

Pelayan KB MKJP di Kabupaten Mukomuko

Bengkulu,-Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 2024 tahun ini menargetkan sebanyak enam ribu lebih peserta KB baru dengan menggunakan mix kontrasepsi jangka panjang (MKJP). 

Tahun ini BKKBN memiliki tantangan pelayanan peserta jangka panjang sebanyak 6.324 akseptor. Terdapat Intera Uterine Device (IUD) sebanyak 1.241 akseptor, Medis Operatif Wanita (MOW) 429 peserta, Medis Operatif Pria (MOP) 16 peserta dan implant mencapai 4.638 peserta," kata Ketua Tim Kerja VI Perwakilan BKKBN Bengkulu Agus Veriansyah Dalimunthe, S.Kom di Bengkulu, Selasa, 23/4.

Target tersebut hanya sebesar 19 persen dari sasaran PB 2024 yang mencapai 33.163 peserta yang dilakukan sebagai strategi dalam akselerasi peningkatan kualitas program KB," kata Agus.

Sasaran PB tahun ini yang mencapai 33 ribu lebih itu terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 2.573, Rejang Lebong 4.105 peserta, Kabupaten Bengkulu Utara 4.252, Kabupaten Kaur 1.860 dan Kabupaten Seluma 3.935 peserta.

Sementara, di Kabupaten Mukomuko sebanyak 3.279 peserta, Kabupaten Lebong sebesar 2.013, Kabupaten Kepahiang sebanyak 2.656 peserta, Bengkulu Tengah 3.085 akseptor, Kota Bengkulu sebanyak 5.405 peserta.

Agus menambahkan, selain kontrasepsi jangka panjang, target tahun ini  terdapat metode jangka pendek seperti suntik 17.209, pil sebanyak 7.180 dan kondom 2.450 peserta.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 23 April 2024

Senin, 22 April 2024

Pelayanan KB Hari Kartini, Bengkulu Targetkan 6.000 Akseptor Baru

 

Zamhari, S.H., M.H

Bengkulu,-Memperingati hari Kartini 2024 tahun ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar pelayanan KB di sejumlah fasilitas kesehatan (Faskes) yang tersebar di kabupaten dan kota. 

"Bakti sosial KB itu berlangsung sejak 18-30 April 2024 dengan memberikan pelayanan akseptor baru sebanyak 6.430 peserta dan peserta kb ulangan ulangan 1.730 yang bertujuan guna menurunkan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet need KB) sehingga resiko kehamilan yang tidak diinginkan yang menyebabkan kematian ibu dan bayi dapat dicegah," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta di Bengkulu, Senin,22/4.

Dikatakannya, untuk menyasar target yang ditetapkan tersebut pelayanan dapat dilakukan di seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) pemerintah dan swasta, tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB), rumah bersalin dan atau tempat pelayanan lainnya sehingga dapat menyasar sebanyak 8.133 akseptor yang sesuai dengan target yang ditetapkan tersebut," ujarnya.

Pelayanan KB Implant di Bengkulu

Ketua Tim Kerja I Akses Layanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Novrina Rizky Idnal menyampaikan sasaran peserta baru (PB) yang mencapai 6.000 lebih itu terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan 524, Rejang Lebong 898, Bengkulu Utara 920, Kaur sebanyak 333, Kabupaten Seluma 719, Muko-Muko 647 akseptor.

Sementara di Kabupaten Lebong dengan target 357 peserta, Kepahiang sebanyak 461 akseptor, Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 464 peserta, dan Kota Bengkulu 1.107 akseptor. Melalui pelayanan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas KB serta sumber daya manusia (SDM) di Bengkulu," ujarnya. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Senin, 22 April 2024 

Jumat, 19 April 2024

Menuju Indonesia Maju, Efektifkan UU Kependudukan

 

Anggota DPD RI bersama ASN di Lingkup BKKBN Bengkulu

Bengkulu,-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Bengkulu Eni Khairani menyebutkan bahwa untuk menuju Indonesia maju agar lebih mengefektifkan pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di daerah.

UU Nomor 52 Tahun 2009 tersebut merupakan upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk. "Ketika keluarga berkualitas maka kemajuan suatu daerah dapat dicapai, akan hadir calon pemimpin yang berkualitas," kata Eni Khairani pada  kunjungan kerjanya di kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Kamis, 18/4.

DPD melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang No.52 Tahun 2009 untuk meninjau lebih dekat hambatan yang ada di daerah terhadap regulasi tersebut. Hal itu dilakukan berdasarkan peran legislasi DPD yang hakikat pengawasannya untuk mencegah sedini mungkin hambatan, kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera," kata Eni Khairani.

Pada reses anggota DPD RI di kantor BKKBN Bengkulu itu, hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H, Nesianto, S.E., M.M selaku Sekretaris Perwakilan BKKBN Bengkulu serta sejumlah Ketua Tim Kerja di lingkup BKKBN Bengkulu.

Eni mengatakan, kunjungan kerjanya itu untuk menginventarisasi materi pelaksanaan UU Nomor 52/2009. "Terdapat dua materi yaitu, pelaksaan stunting dan masalahnya serta peristiwa nikah usia anak yang masih tinggi di Bengkulu," kata anggota Senator asal Bengkulu itu.

Zamhari mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan BKKBN telah melaksanakan program stunting yang menjadi proiritas nasional dengan beberapa strategi dan langkah. Salah satunya melalui pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Satgas Stunting provinsi, Tim Pendamping keluarga (TPK) di seluruh desa/kelurahan di Provinsi Bengkulu. Serta mengembangkan program kelompok kegiatan bina-bina yaitu bina keluarga balita, remaja, ujar Zamhari.

Dalam pencegahan nikah usia anak, BKKBN mengembangkan program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dengan mensosialisasikan program pendewasaan usia pernikahan (PUP) pertama usia 21 tahun wanita dan 25 tahun bagi ramaja pria.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 18 April 2024


Rabu, 17 April 2024

Bengkulu Segera Gelar Rakerda Bangga Kencana 2024

Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Bengkulu

Bengkulu,-Pemerintah Provinsi Bengkulu segera menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tahun 2024 yang akan digelar pada awal bulan depan tepatnya pada 6 -7 Mei 2024.

Rakerda program Bangga Kencana tersebut mengevaluasi kinerja 2023 dan membahas rencana kerja pada tahun 2024. Untuk meningkatkan kinerja Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting pada 2024," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari,S.H., M.H kepada pewarta, Kamis, 17/4.

Pada Rakerda tersebut akan dihadiri tokoh penting, Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah dan Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo.

"Rapat program Bangga Kencana itu akan digelar dalam dua tahap, pertama pra rakerda pada 6 Mei 2024 yang menghadirkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Dan Rakerda digelar pada 7 Mei 2024 dengan mengundang kepala daerah serta Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) Provinsi Bengkulu".

Zamhari mengatakan, pada tahun ini BKKBN masih fokus dalam pelaksanaan dua program nasional yang menjadi prioritas yaitu Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Dengan fokus pada dua program tersebut diharapkan dapat menyasar Indonesia Emas dan Bonus demografi," ujar Zamhari.

Indonesia akan memasuki bonus demografi. Dalam penyusunan RPJMN 2024 telah menempatkan dasar bahwa di 2045 nanti menuju Indonesia emas. Agar terwujudnya hal tersebut perlu penyiapan dan terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, baik dari bidang kesehatan hingga pendidikan," kata Zamhari.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 17 April 2024




Jumat, 05 April 2024

Ramadhan Berkah, Perkumpulan Juang Kencana Bengkulu Berbagi


PJK Prov. Bengkulu Berbagi keluarga Duafah

Bengkulu,-Ramadhan berkah 2024/1445 Hijriah, Perkumpulan Juang Kencana (PJK) Provinsi Bengkulu menggelar bakti sosial dengan aksi berbagi kepada puluhan penerima manfaat. Aksi sosial tersebut sebagai wujud peduli sesama sebagaimana dianjurkan dalam ajaran dan tuntunan agama.

Ketua Juang Kencana (Juken) Provinsi Bengkulu Dra. Maryana., M.M menyampaikan wujud peduli juang kencana tersebut berupa penyaluran bantuan kepada 35 penerima manfaat yang patut mendapat bantuan. Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp.200 ribu/orang," kata Maryana di Mushollah Alhikmah Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Jumat, 5/4/2024.

Penerima bantuan tersebut berasal dari beberapa kabupaten, yang diantaranya Kabupaten Seluma sebanyak lima orang dan 30 orang keluarga besar Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu yang patut menerima dan yatim piatu di lingkup BKKBN," katanya.

Ia menambahkan, berjalannya bakti sosial itu atas dukungan dari sejumlah pihak diantaranya para Anggota Perkumpulan Juang Kencana Bengkulu baik yang ada di provinsi maupun luar provinsi Bengkulu. Dan aksi serupa telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu", tambahnya.

Hadir pada aksi berbagi tersebut selain pengurus inti PJK, tampak hadir bersama penerima manfaat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H, Sekretaris BKKBN Bengkulu Nesianto, S.E., M.M yang didampingi sejumlah Ketua Tim Kerja di Lingkup BKKBN Bengkulu.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari

Zamhari mengapresiasi aksi peduli sesama yang diprakarsai para senior BKKBN Bengkulu untuk mempertahankan nilai-nilai silaturahim. "Ada dua hal penting dapat dipetik dari aksi sosial ini. Pertama, Silaturahim yang dikaitkan nilai-nilai kemanusian yang mulia. Kedua, nilai program dikalangan sepuh masih tetap kuat dan diharapkan masih berperan dalam meningkatkan kualitas program Bangga Kencana," harap Zamhari.

Ramadhan merupakan momen berharga menggiring kita untuk meningkatkan kasih sayang sebagai mana yang diperintahkan dalam QalamNya "Bismillahirrohmannirrohim". Selain  ganjaran pahala, bulan ini juga memberikan banyak keberkahan dan kegembiraan. Setiap umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini. Ramadhan disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya, salah satunya yaitu seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala yang berlipat ganda.(irs)



Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 5 April 2024

 

Kamis, 04 April 2024

Rembuk Stunting di Lebong Dihadiri Tokoh Penting


Bengkulu, - Rembuk stunting tingkat Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu tahun 2024 dihadiri sejumlah tokoh penting di lingkup pemerintah kabupaten setempat. Bupati Lebong Kopli Ansori, Wakil Bupati Fachrurrozi, Sekda kab Lebong Mustarani Abidin, Kajari Lebong Evi Hasibuan, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, serta unsur Forkopimda lainnya yaitu unsur TNI dan Polri di Kabupaten Lebong. 

Rapat lintas sektor tersebut agar melahirkan dua poin penting untuk mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pertama agar melahirkan komitmen bersama mulai dari jenjang Bupati, Wabup dan unsur Pentahelix hingga pada pemerintah desa. Kedua, agar dapat menghasilkan kesepakatan yang dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.

Bupati Lebong Kopli Ansori

Bupati Lebong, Kopli Ansori menyampaikan rembuk tersebut agar menelurkan komitmen bersama, seluruh OPD di Lebong berkewajiban menurunkan stunting. Dan untuk mendukung hal itu harus dipersiapkan data yang akurat agar tepat sasaran," ujar Bupati Kopli.

“Siapkan data keluarga yang utuh, berapa jumlah wanita pasca nikah, jumlah bayi lahir dan balita dengan kelompok umur dan apa yang harus dilakukan. Dalam mencegah stunting ini jangan cuma omong-omong. Tiap OPD yang terdapat tagging stunting buatlah program prioritas atasi stunting konsep strategi-strateginya".

Penanganan program nasional tersebut agar dilakukan intervensi spesifik dan sensitif. "Penanganan dan pencegahan stunting di Lebong agar dilakukan secara serius oleh semua instansi, dengan memberikan intervensi  sensitif dan spesifik".

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari meyebutkan, rembuk stunting merupakan salah satu instrumen konvergensi penurunan stunting di daerah yang bertujuan untuk mendorong keberpihakan kebijakan dan anggaran penurunan stunting agar lebih sistematis, terpadu dan berkelanjutan. 

Wakil Bupati Fachrurrozi saat menyampaikan laporan

Dan menjadi instrumen pemerintah daerah untuk mendorong konvergensi intervensi layanan penurunan stunting antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting. Pemerintah daerah secara bersama-sama melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergi hasil analisis situasi dan rancangan rencana kerja pada setiap level pemangku kepentingan.

Rembuk stunting di tingkat kabupaten dapat menjadi dasar pengintegrasian program, kegiatan dalam mekanisme perencanaan dan penganggaran serta sebagai bahan publikasi, sosialisasi dan uji publik kebijakan penurunan stunting pada tingkat kabupaten dan kota. Dan melalui rebuk tersebut menghasilkan komitmen serta dapat ditindaklanjuti sebagai aksi konvergensi," kata Zamhari.

                         
Zamhari Kepala Pwk BKKBN Prov Bengkulu

Lima point komitmen Pentahelix cegah stunting

Rembuk stunting Kabupaten Lebong menghasilkan lima poin para pihak dalam pencegahan stunting : 1. Memberikan tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri dan KIE kepada catin. 2. Pemeriksaan ANC Bumil minimal sebanyak 6 kali selama hamil. 3. Melakukan pemantauan tumbuh kembang anak dibawah usia dua tahun (baduta). 4. Melakukan intervensi spesifik dan sensitif pada balita. 5. Mendukung penuh upaya pencegahan stunting secara konsisten dan berkelanjutan di 104 desa dan kelurahan. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A







Polres Kaur Keroyok Stunting di Kampung KB

Bengkulu,-Setelah menyalurkan bantuan bibit ayam petelur jenis Elba kepada kelompok masyarakat Desa Cahaya Batin, Kecamatan Semidang Gumay pada pertengahan Maret lalu. Kepolisian Resor Kaur, Provinsi Bengkulu melirik sejumlah kampung Keluarga Berkualitas (KB) di daerah itu untuk dapat mengembangkan progam "Pengembangan ayam petelur jenis Elba guna mengantisipasi berkembangnya kasus stunting di kabupaten tersebut.

"Kita siap turun bersama sejumlah lembaga pemerintah, swasta dan organisasi profesi lainnya untuk mengambil peran mengeroyok stunting yang fokus di wilayah kampung KB, agar stunting segera teratasi," kata Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman kepada pewarta saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari di Bintuhan, Jumat, 29/3.


Ia menyebutkan, keroyok stunting dengan program yang sama yaitu menyalurkan bantuan kepada pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa. Bantuan itu berupa ayam petelur sebanyak 25 ekor dan satu unit mesin tetas agar dijadikan usaha berkesinambungan. Sehingga menjadi andalan untuk pemberian makanan tambahan pangan (PMT) lokal.

BKKBN memiliki desa binaan yaitu desa kampung KB yang dapat digandengkan dengan Program Pengembangan ayam Elba. Hal tersebut sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan dan penuruan stunting. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi. Ayam arab tersebut memiliki keunggulan semua sifat yang ada pada ayam buras, seperti tahan penyakit, konsumsi ransum yang rendah serta mudah dipelihara dan juga tidak mempunyai sifat mengeram, jadi cocok untuk petelur," kata Kapolres Kaur.

"Pengembangan Ayam Elba dapat tepat sasaran jika dibudidayakan di wilayah lokus stunting. Kita membutuhkan peta stunting agar program tepat sasaran sehingga kasus tubuh kerdil tersebut dapat diatasi". 

Menurut Eko Budiman, strategi mengembangkan program tersebut perlu adanya perhatian serius dari pemerintahan desa melalui BUMDes dan tentunya dukungan anggaran Dana Desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari menyebutkan bahwa pihaknya memiliki peta untuk mengintervensi stunting. Seperti terdapatnya data tentang jumlah keluarga berisiko stunting di Bengkulu dan kampung KB, ujarnya.

"Kabupaten Kaur dari jumlah desa 192 dan tiga kelurahan terdapat sebanyak 87 desa kampung KB dan sebanyak 6.907 keluarga berisiko stunting, kolaborasi keroyok stunting bersama Polres Kaur dapat tepat sasaran entaskan stunting," demikian Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Sabtu, 30 Maret 2024