Bengkulu,-Setelah menyalurkan bantuan bibit ayam petelur jenis Elba kepada kelompok masyarakat Desa Cahaya Batin, Kecamatan Semidang Gumay pada pertengahan Maret lalu. Kepolisian Resor Kaur, Provinsi Bengkulu melirik sejumlah kampung Keluarga Berkualitas (KB) di daerah itu untuk dapat mengembangkan progam "Pengembangan ayam petelur jenis Elba guna mengantisipasi berkembangnya kasus stunting di kabupaten tersebut.
"Kita siap turun bersama sejumlah lembaga pemerintah, swasta dan organisasi profesi lainnya untuk mengambil peran mengeroyok stunting yang fokus di wilayah kampung KB, agar stunting segera teratasi," kata Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman kepada pewarta saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari di Bintuhan, Jumat, 29/3.
Ia menyebutkan, keroyok stunting dengan program yang sama yaitu menyalurkan bantuan kepada pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa. Bantuan itu berupa ayam petelur sebanyak 25 ekor dan satu unit mesin tetas agar dijadikan usaha berkesinambungan. Sehingga menjadi andalan untuk pemberian makanan tambahan pangan (PMT) lokal.
BKKBN memiliki desa binaan yaitu desa kampung KB yang dapat digandengkan dengan Program Pengembangan ayam Elba. Hal tersebut sangat efektif dalam mengentaskan kemiskinan dan penuruan stunting. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi. Ayam arab tersebut memiliki keunggulan semua sifat yang ada pada ayam buras, seperti tahan penyakit, konsumsi ransum yang rendah serta mudah dipelihara dan juga tidak mempunyai sifat mengeram, jadi cocok untuk petelur," kata Kapolres Kaur.
"Pengembangan Ayam Elba dapat tepat sasaran jika dibudidayakan di wilayah lokus stunting. Kita membutuhkan peta stunting agar program tepat sasaran sehingga kasus tubuh kerdil tersebut dapat diatasi".
Menurut Eko Budiman, strategi mengembangkan program tersebut perlu adanya perhatian serius dari pemerintahan desa melalui BUMDes dan tentunya dukungan anggaran Dana Desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari menyebutkan bahwa pihaknya memiliki peta untuk mengintervensi stunting. Seperti terdapatnya data tentang jumlah keluarga berisiko stunting di Bengkulu dan kampung KB, ujarnya.
"Kabupaten Kaur dari jumlah desa 192 dan tiga kelurahan terdapat sebanyak 87 desa kampung KB dan sebanyak 6.907 keluarga berisiko stunting, kolaborasi keroyok stunting bersama Polres Kaur dapat tepat sasaran entaskan stunting," demikian Zamhari. (irs)
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Sabtu, 30 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar