Semarang, - Digelarnya ajang Kesehatan Reproduksi bagi kawula muda sebagai salah satu strategi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam penyiapan generasi yang berkualitas yang siap menjadi generasi penerus pembangunan berkelanjutan.
Final Ajang Kespro Kawula Muda Jingle Dance Creation Challenge diikuti peserta dari 34 provinsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja akan pentingnya Kesehatan Reproduksi Remaja dan meningkatkan capaian Pelayanan KB Pasca Persalinan dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi-BKKBN, Dr. Drs. Wahidin. M.Kes, di Semarang, Selasa, 25/6 kemarin.
Promosi tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan pendidikan kesehatan reproduksi diharapkan dapat lebih kreatif dan efektif, harap Deputi KB-KR.
Selain itu ia juga menekankan agar pelayanan KB khusus nya KB Pascapersalinan terjadi peningkatan sehingga percepatan penurunan stunting segera terlaksana, " kata Wahidin Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu periode 2016.
"Kita mengajak generasi muda untuk menikah di usia yang tepat. Yaitu 21 tahun bagi putri dan 25 tahun bagi putra. BKKBN terus berupaya mengedukasi generasi muda, remaja untuk menikah di usia yang tepat, yakni minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Juga setelah menikah dengan memperhatikan risiko kehamilan empat terlalu (4T) terlalu muda, terlalu tua usia kehamilan, terlalu rapat jarak usia kehamilan, dan jangan terlalu banyak melahirkan”.
Wahidin menyebutkan bahwa BKKBN tidak pernah menghalangi orang untuk menikah, namun selalu menganjurkan menikah di usia yang tepat dan memperhatikan usia ideal ibu melahirkan pada rentang 21-35 tahun," ujarnya.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S. Ikom., M. A
Rilis : Rabu, 26 Juni 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar