Semarang,-Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar gerakan kembali ke meja makan sebagai salah satu strategi intervensi status gizi bayi dalam upaya mencegah stunting baru.
Ada tiga hal yang ingin didapat dalam program "Kembali ke Meja Makan, Sarapan Pagi Bergizi Keluarga”. Pertama, agar di meja makan menjadi media komunikasi antar seisi keluarga. Kedua, kami ingin sekali mentransformasikan nilai-nilai kepada anak, nilai leluhur, budaya, karakter.
Dan ketiga, agar menjadikan meja makan sebagai media koreksi, evaluasi, apakah meja makan telah memenuhi kriteria makanan sehat bergizi seimbang. Hal inilah berkaitan penuh dalam mendorong keberhasilan program percepatan penurunan stunting, " kata Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo ketika membuka Gerakan Kembali ke Meja Makan di Balai Pangdam IV Diponegoro, Jumat, 27/6.
"Hal ini digelar untuk meningkatkan keharmonisan dalam keluarga sehingga menumbuhkan nilai dan fungsi keluarga. Sebagai upaya cegah stunting guna menuju Indonesia emas."ujar dokter Hasto.
Gerakan kembali ke meja makan yg berlangsung di Balai Diponegoro Kota Semarang Jawa Tengah (Jateng) merupakan aksi konvergensi unsur pentahelix, yaitu BKKBN Pangdam IV Diponegoro , Pemerintah Provinsi dan Kota Semarang.
Upaya akselerasi penurunan prevalensi stunting di Jateng dimana pemerintah daerah didukung pihak swasta menggunakan dana CSR telah menyalurkan bahan pangan bergizi kepada 900 keluarga," kata Kepala Pusat Pelatihan Kerjasama Internasional (Pulin) BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan kepada wartawan di Semarang, Jumat, 28/6.
Ukik menyebutkan gerakan kembali ke meja makan ini diikuti 150 keluarga yang didalamnya terdapat ayah, ibu dan anak balita.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi menyampaikan, gerakan ini merupakan gagasan agar keluarga bisa kembali bersama sama membangun komunikasi budaya bangsa yang telah terkikis oleh kemajuan teknologi sehingga mengabaikan kebersamaan dalam keluarga.
“Waktu di meja makan adalah tempat yang tepat dan indah bagi keluarga, " ujar Pangdam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam sambutannya menyampaikan bahwa gerak ini sebuah langkah pasti untuk memutus mata rantai stunting dengan menggalakkan kembali nilai-nilai keluarga yang berbudaya.
"Stunting kerja nasional, untuk mewujudkan bangsa yg kuat dan keluarga berkualitas, dan itu dapat diraih melaui penerapan fungsi keluarga.
Meja makanlah tempat yang tepat untuk membangun kembali semangat kebersamaan. Yang mana saat ini tengah tergerus oleh pengaruh kemajuan teknologi.
Mari kita gelorakan kembali gerakan ini, karena keluarga kunci utama membangun bangsa, " pungkas Nana Suryana. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S. Ikom., M. A
Rilis : Jumat, 28 Juni 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar