Bengkulu,-Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan dan mengembangkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai upaya pendekatan emosional kepada anak Indonesia yang tumbuh tanpa ayah atau lebih dikenal Fatherless.
Fatherless adalah kondisi dimana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran ayah secara fisik, emosional atau keduanya. Yang disebabkan oleh beberapa hal seperti perceraian atau perpisahan orang tua, Ayah meninggal dunia, atau Ayah tidak terlibat dalam pengasuhan (meski masih hidup), ketidakhadiran karena penelantaran atau penjara.
Di Indonesia angka anak tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah masih terbilang tinggi. Berdasarkan data UNICEF 2021 merilis anak Fatherless di tanah air mencapai 20,9 persen. Situasi tersebut memicu risiko akademik, jenis kenakalan remaja seperti penggunaan NAPZA, perilaku seks bebas dan ini menjadi ancaman bagi kualitas generasi bangsa.
"Anak yang tumbuh tanpa figur ayah cenderung mengalami ketidakstabilan emosional dan akan sulit membangun relasi sosial. Melalui program GATI dengan menggunakan pendekatan sosial kami akan membangun relasi pada anak fatherless," kata Kepala Perwakilan BKKBN Proinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada wartawan di Bengkulu, Rabu, 23/4, kemarin.
"Kita di Bengkulu telah meresmikan program GATI yang dirancang untuk mengubah paradigma bahwa peran ayah hanya sebagai pencari nafkah dan memberikan pendekatan emosional pada anak," ujar dia.(irs)
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : 24 April 2025