Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap I Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2024 |
Bengkulu,-Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu menggelar audit kasus stunting (AKS) tahap I tahun 2024 bulan ini yang merupakan salah satu strategi dalam percepatan penurunan stunting sehingga dapat menyasar target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen.
AKS tahap I ini berlangsung pada pekan pertama Agustus 2024 di Kecamatan Talang Empat dengan menghadirkan beberapa Kepala Pemerintahan Kecamatan, Desa dan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat di lokasi fokus (lokus) audit stunting. Hadir membuka secara resmi AKS, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bengkulu Tengah Gusti Miniarti.
"Dari 11 kecamatan di Bengkulu Tengah, terdapat enam kecamatan wilayah lokus AKS yaitu Kecamatan Pondok Kubang, Pondok Kelapa, Semidang Lagan, Kecamatan Talang Empat, Pematang Tiga, Kecamatan Taba Penanjung. Dengan langkah tersebut dapat mengindentifikasi kasus dan penyebabnya serta langkah yang harus diambil dalam mengatasinya".
Kepala BKKBN Bengkulu dalam sambutannya menyampaikan, program penurunan stunting merupakan program prioritas nasional. Yang mana sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menyampaikan sambutannya pada Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap I Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2024 |
"Peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target adalah prevalensi penanganan angka stunting pada balita yaitu 14 persen pada tahun 2024".
Indikator prevalensi stunting juga merupakan tujuan pembangunan berkesinambungan / sustainable development goals (SDGs), khususnya pada tujuan kedua yaitu “menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan, dimana target prevalensi stunting pada anak di bawah lima tahun (balita).
AKS kata Zamhari, merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting. Yang merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta dan balita.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bengkulu Tengah Gusti Miniarti saat menghadiri AKS itu, ia mengajak sejumlah lembaga terkait konvergensi untuk meningkatkan peran konvergen masing-masing institusi. Konvergensi penurunan stunting tertuang dalam Perpres Nomor 72/2021. Sehingga dengan dukungan tagging anggaran dapat meraih sasaran yang telah ditetapkan baik nasional maupun daerah," kata Gusti.
"Diseminasi, kata Gusti, adalah mengabarkan, dimana kegiatan AKS ini nantinya dapat menghasilkan kesimpulan agar menjadi peta jalan kedepan agar dapat bekerja sesuai dengan perintah Perpres Nomor 72/2021, konvergensi harus memulai dengan menghilangkan ego sektoral antar lembaga agar dapat mengimplementasikan Perpres tersebut," ujarnya.(irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 6 Agustus 2024
bengkulu.bkkbn.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : (0736) 2114
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Tidak ada komentar:
Posting Komentar