Bengkulu,-Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) bertugas memberikan informasi dan konseling kepada masyarakat tentang program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting (PPS) sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Stunting adalah gagal tumbuh dan kembang pada anak yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kesehatan yang tidak ideal serta lingkungan tidak sehat yaitu karena perilaku hidup tidak sehat, lingkungan yang tidak sehat serta kekurangan gizi. Kondisi stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas SDM dan daya saing bangsa. Persoalan tersebut dapat diatasi melalui perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat.
Bahaya stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggunya perkembangan otak yang tentunya akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Menjawab perihal itu, maka penting bagi tenaga penyuluh KB mendapat pengetahuan secara utuh tentang stunting, baik itu faktor-faktor penyebab, kelompok berisiko maupun kiat-kiat pencegahannya. Sehingga petugas KB dapat memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko di masing-masing wilayah binaan.
Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., saat membuka Pelatihan Teknis Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bagi Petugas KB di Bengkulu (14/8/2024). |
"PKB/PLKB harus memiliki ilmu pendekatan yang tidak ubahnya sales/penjual. Karena PKB/PLKB menjual ilmu atau program nasional melalui konseling keluarga. Agar program dapat diterima masyarakat, maka penyuluh KB juga harus berpenampilan baik, menarik serta menguasai ilmu komunikasi efektif," ujar Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Zamhari, S.H., M.H saat membuka Pelatihan Teknis Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bagi Petugas KB di Bengkulu, Rabu, 14/8.
Selain itu, sebut Zamhari, bahwa PLKB juga harus memiliki jiwa kompetitif serta bersedia menerima perbedaan. Dengan demikian maka akan tumbuh PLKB dengan jiwa yang mampu bersaing sehat dan diterima lingkungan kerja.
Panitia pelatihan Novrina Rizky Idnal menyebutkan bahwa untuk menumbuhkan kemampuan dan keterampilan PLKB, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menghadirkan PLKB/PKB dalam pelatihan teknis program Bangga Kencana dalam rangka percepatan penurunan stunting selama empat hari di Bumi Rafflesia. Pelatihan teknis itu menghadirkan 50 PKB dari sejumlah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu.
Tujuan pelatihan itu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan PKB dalam rangka percepatan penurunan stunting. Melalui berbagai keterampilannya yaitu mempraktikkan mekanisme alur pendampingan tim pendamping keluarga,mempraktikkan pemutakhiran, verifikasi dan validasi keluarga beresiko stunting.
Dan tidak kalah penting, dengan pelatihan tersebut, PKB mampu mempraktikkan antropometri sederhana untuk balita. Dan memiliki ketrampilan menggunakan aplikasi Elsimil, demikian Novrina. (irs)
Penulis : Idris Chlaik
Editor Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Rabu, 14 Agustus 2024
Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / bengkulubkkbn@gmail.com
bengkulu.bkkbn.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./WA : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar