Hadir bersama Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Penjabat Bupati Bengkulu Tengah, Ketua TP-PKK Kab. Bengkulu Tengah dan TNI-Polri, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan serta pemerintah kecamatan dan desa bergandeng tangan dalam percepatan penurunan stunting di wilayah itu.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M saat menyampaikan sambutannya menyebutkan dalam penurunan stunting perlu dilakukan aksi bersama banyak pihak. "Tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, karena stunting disebabkan banyak faktor, mulai dari kesehatan lingkungan, pola makan, pola asuh. Dan pencegahannya dilakukan mulai dari kelompok remaja, ibu hamil, menyusui," kata Nesianto kepada pewarta, Kamis,19/9.
Ia mengatakan, pencegahan stunting terhadap kelompok remaja agar remaja terhindar dari anemia dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) selama 90 hari dan menjaga pola makan bergizi dan seimbang.
Menurut dia, selain mengonsumsi tablet tambah darah, untuk mengatasi anemia pada remaja putri dapat mengkonsumsi makanan kaya zat besi yang bersumber hewani (daging, unggas, ikan). Mengonsumsi makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi, seperti jeruk, vitamin C dan makanan hewani (daging, ikan, unggas).
Ketua IPeKB Cabang Bengkulu Tengah Samsul Bahri, S.H menyampaikan baksos IPeKB peduli stunting berlangsung Rabu, 18/9 di Desa Padang Kedeper, Kecamatan Merigi Kelindang, Bengkulu Tengah. Dengan menggelar pelayanan KB, penyaluran makanan tambahan kepada keluarga berisiko stunting (KRS) dan untuk meningkatkan ekonomi keluarga akseptor, pihaknya menggelar pembinaan serta pameran produk kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
"Pelayanan KB dengan menyasar sebanyak 65 peserta KB, terdapat akseptor implan sebanyak 25 peserta, suntik 16 dan kondom 24 peserta. Bersama unsur pentahelix, IPeKB menyalurkan bantuan paket sembako kepada 27 sasaran KRS di wilayah Merigi Kelindang," kata Samsul Bahri.
Ia mengharapkan melalui aksi kolaboratif tersebut dapat menjadi magnet bagi pemerintahan desa untuk mendukung pencegahan stunting dan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), ujar Samsul. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 19 September 2024.
Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / bengkulubkkbn@gmail.com
bengkulu.bkkbn.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 2114
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar