“Dengan kerjasama yang baik maka program Bangga Kencana dan penurunan stunting dapat diraih. Sehingga sasaran program nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat terwujud," kata PJs Bupati Rejang Lebong Dr. Herwan Antoni,M.Kes saat membuka Pemaduan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, Senin,14/10.
Dia menyambut kegiatan terpadu yang diinisiasi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dalam rangka akselerasi terwujudnya keluarga berkualitas di Bumi Pat Petulai. Kegiatan terpadu tersebut selain efektif dan efisien waktu, juga lebih tepat sasaran.
Ia berharap kegiatan terpadu tersebut akan menjadi motor penggerak dalam melaksanakan program bangga kencana dan penurunan stunting. Dalam penanganan stunting perlu dikawal bersama-sama khususnya sasaran keluarga berisiko, mulai dari kelompok remaja, baduta, ibu hamil dan menyusui," harap Pjs Bupati Herwan Antoni.
"Jika program prioritas nasional itu belum berhasil diatasi, maka dapat disebabkan akibat kurang maksimalnya cara menanganinya".
Disebutkan Herwan, bahwa untuk menuju keluarga berkualitas harus diawali untuk menjalankan siklus kehidupan secara baik. Yang perlu dilakukan adalah perencanaan dalam keluarga.
"Rencanakan kapan menikah dengan usia ideal bagi remaja yaitu 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi putra. Dengan adanya perencanaan maka akan tumbuh keluarga yang sehat, cerdas dan produktif. Lemahnya perencanaan dalam keluarga maka akan menjadikan keluarga yang rapuh serta dapat menjadi beban bagi pembangunan bangsa," kata dia.
Sementara itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan keluarga yang mandiri perlu gerakan bersama dalam menggaungkan progam Bangga Kencana, pasalnya KB telah terbukti mampu menekan angka kelahiran dari 5,7 anak menjadi 2,2 anak lahir tiap wanita selama masa subur.
Penurunan stunting, kita harus lebih meningkatkan aksi kolaborasi untuk bergotong royong menuntaskan stunting. Tentunya hal itu perlu dikawal secara berkesinambungan terhadap keluarga berisiko stunting.
“Jika lemah dalam penangnaannya maka bangsa yang besar ini akan mengalami hambatan dalam meraih peluang Indonesia Emas pada 2045 mendatang”, demikian Nesianto. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 15 Oktober 2024
Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / bengkulubkkbn@gmail.com
bengkulu.bkkbn.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 2114
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar