"Khususnya Bappeda agar dapat mengawal mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya agar dapat berjalan sesuai dengan harapan untuk membangun tumbuh dan kembang kualitas generasi bangsa mengisi pembangunan berkelanjutan".
Selain itu dia menyebutkan bahwa fungsi Pos Pelayanan terpadu (Posyandu) desa/kelurahan sebagai gerbang membangun kualitas SDM. Maka dari itu perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kunjungannya ke posyandu sebagai gerbang pencegahan stunting," ujar Kepala BKKBN Bengkulu dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi TPPS Kota Bengkulu di kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB)Kota Bengkulu, Jumat, 8/11.
Ia menyebutkan bahwa “rakor TPPS merupakan salah satu instrumen konvergensi penurunan stunting di Bengkulu. Dengan tujuan untuk mendorong keberpihakan kebijakan dan anggaran penurunan stunting agar lebih sistematis terpadu dan berkelanjutan," ujar Kepala BKKBN Bengkulu.
Rakor TPPS itu dibuka Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu Drs. Toni Alvian yang di dampingi Kepala DP3APPKB Kota Bengkulu Hj. Dewi Dharma, M.Si, Ketua Baznas Kota Bengkulu Syaiful, serta hadir sejumlah Kepala Pemerintahan kecamatan di lingkup Pemkot Bengkulu dan Koordinator Lapangan Petugas Keluarga Berencana (PKB) Kota Bengkulu.
Dalam sambutan singkatnya Toni Alvian menyampaikan bahwa “pemerintah daerah akan tetap fokus dalam pelaksanaan penurunan stunting. Berbagai inovasi mendapat dukungan penuh dari banyak pihak. Kegiatan rutin di lingkup Pemkot dengan penyaluran zakat bagi ASN Kota Bengkulu, merupakan inovasi dalam mencegah stunting," ujar Toni.
Pada rakor tersebut Baznas Kota Bengkulu mendorong penurunan stunting dengan menyalurkan bantuan makanan tambahan yang bergizi kepada keluarga berisiko stunting.
Kepala Baznas Kota Bengkulu Syaiful menyebutkan, sebanyak 15 keluarga sasaran mendapat bantuan makanan tambahan untuk mencegah potensi risiko stunting baru. Keluarga penerima manfaat itu terdapat kelompok ibu hamil, ibu menyusui, baduta dan balita.
Yang bersumber dari 400 lebih donatur dari berbagai kalangan yang dihimpun oleh Baznas, terdapat diantaranya ASN di lingkup Pemkot Bengkulu. Melalui bantuan tersebut diharapkan dapat membantu kelurga sasaran dalam meningkatkan status gizi keluarga sehingga terwujudnya Kota Bengkulu bebas dari stunting. (irs)
Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 8 November 2024
Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / bengkulubkkbn@gmail.com
bengkulu.bkkbn.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 2114
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Tentang Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN
Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar