![]() |
Foto: Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menyampaikan 5 Program Quick Win KemendukBangga/BKKBN saat melakukan Audiensi ke Rektor Universitas Bengkulu (24/03/2025). |
Halaman
Senin, 24 Maret 2025
BKKBN Bengkulu Audiensi dengan Rektor UNIB Terkait Program Kemendukbangga/BKKBN
Jumat, 14 Maret 2025
Cegah Adiksi Gadget, BKKBN Bengkulu dan IDAI Kampanyekan Pengasuhan Anak Usia Dini
![]() |
Flyer : Cegah Adiksi Gadget Demi Tumbuh Kembang Optimal (sumber : Instagram @idai.bengkulu) |
Bengkulu – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bengkulu mengampanyekan peningkatan indeks pengasuhan anak usia dini. Kampanye ini dilakukan melalui siaran langsung Instagram bertajuk “Cegah Adiksi Gadget Demi Tumbuh Kembang Optimal” pada Rabu (13/3/2025).
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya pola asuh yang tepat bagi anak usia dini di tengah gempuran teknologi digital. Acara ini dimoderatori oleh dr. Arya Wisnu Prayoga, Sp.A., anggota IDAI Bengkulu, dengan narasumber dr. Intan Oktapia, Sp.A., anggota IDAI Bengkulu, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H.
Pengaruh Gadget terhadap Anak Usia Dini
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 39,71% anak usia dini di Indonesia telah menggunakan telepon seluler, sementara 35,57% lainnya aktif mengakses internet. Meskipun teknologi memiliki manfaat, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan mengatur penggunaan teknologi bagi anak-anak mereka.
![]() |
Screenshoot : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., (kiri bawah) bersama dr. Arya Wisnu Prayoga, Sp.A., (atas) dan dr. Intan Oktapia, Sp.A., Live Streaming Cegah Adiksi Gadget Demi Tumbuh Kembang Optimal (sumber : Instagram @idai.bengkulu) |
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran bagi para orang tua. “Tidak ada sekolah formal untuk menjadi orang tua. Pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan seperti ini merupakan bekal penting dalam mendidik anak agar menjadi generasi penerus yang berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Intan Oktapia membahas fenomena adiksi gadget yang semakin marak terjadi pada anak-anak. Ia menekankan pentingnya stimulasi perkembangan anak, terutama dalam lima tahun pertama kehidupannya. “Penggunaan gadget yang tidak tepat, terutama pada anak di bawah usia dua atau tiga tahun dapat menghambat perkembangan mereka. Anak butuh stimulasi dari interaksi langsung dengan orang tua atau pengasuh agar kemampuan motorik dan komunikasi mereka berkembang optimal,” jelasnya.
Dr. Arya Wisnu Prayoga turut memberikan tambahan informasi mengenai batasan penggunaan gadget pada anak. Ia menegaskan bahwa anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget sama sekali.
Dalam sesi tanya jawab, seorang penonton bertanya tentang cara mengalihkan perhatian anak di bawah dua tahun dari gadget. Menjawab pertanyaan ini, dr. Intan menegaskan bahwa anak usia tersebut memang tidak seharusnya diberikan gadget.
Penonton lain menanyakan bagaimana peran orang tua jika anak sudah terdiagnosis speech delay akibat penggunaan gadget. Dr. Intan menjawab bahwa anak harus segera dikonsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan terapi yang sesuai. “Jika anak masih di bawah tiga tahun, harapan untuk pemulihan masih besar, tetapi terapi akan lebih sulit. Oleh karena itu, jangan sampai kelalaian kita membuat anak menjadi korban,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, BKKBN Bengkulu dan IDAI berharap agar orang tua semakin sadar akan pentingnya pola asuh yang tepat agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di era digital.(iaf)
Penulis: Ivan Al Fayed (Mahasiswa Magang Universitas Muhammadiyah Bengkulu)
Editor: Rofadhila Azda,S.IKom,M.A
Tanggal rilis : 14 Maret 2025
Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com
bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 21144
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Kamis, 13 Maret 2025
Kepahiang Siap Manfaatkan Satu Data KRS Untuk Pembangunan Daerah
![]() |
Foto : Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Kepahiang menandatangani Komitmen terkait Pencegahan Stunting di Kabupaten Kepahiang.(13/3/2025). |
Hadir dalam acara tersebut Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata,S.IP., Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si, Unsur Forkopimda Kab. Kepahiang, Kepala DP2KBP3A Kab. Kepahiang Linda Rospita, S.H., M.H., serta unsur TPPS Kab. Kepahiang sebagai peserta kegiatan.
Dalam sambutannya, Bupati Kepahiang menyambut baik kegiatan ini. Terlebih sebelumnya beliau menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kab. Kepahiang. Beliau menyampaikan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani stunting. “Sebagai bentuk komitmen kami dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kab. Kepahiang siap untuk menggunakan Satu Data KRS dalam pembangunan daerah. Tentunya data yang akan kami gunakan akan menjadi acuan kami dalam menyasar program strategis yang dibutuhkan masyarakat Kepahiang”, ujarnya.
![]() |
Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menyampaikan materi tentang Pencegahan Stunting pada Rembuk Stunting Kabupaten Kepahiang Tahun 2025 (13/3/2025). |
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menjelaskan bahwa Kemendukbangga/BKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi sebagai wakil pemerintah pusat akan selalu menunjang kinerja pemerintah daerah. “Sebagai perwakilan Pemerintah Pusat, Kami siap untuk mendukung kinerja pemerintah daerah melalui dukungan dari semua lini, baik itu ditingkat lini lapangan Kader KB dan Pos KB, Penyuluh KB hingga mitra strategis kami yakni OPD KB yang ada di Kabupaten dan Kota terkait Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting”, tegasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen oleh berbagai pihak, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Kepahiang, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Unsur Forkopimda Kab. Kepahiang, serta seluruh anggota TPPS yang hadir pada kegiatan tersebut.
Dengan adanya rembuk stunting ini, diharapkan penurunan angka stunting di Kab. Kepahiang dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.(rda)
Penulis: Rofadhila Azda,S.IKom,M.A
Editor: Penardi,S.Sos
Tanggal Rilis: 13 Maret 2025
Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com
bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 21144
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Jumat, 07 Maret 2025
Upaya Wujudkan Kota Bengkulu Bebas Stunting, Rembuk Stunting 2025 Digelar
Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Bengkulu, Ronny PL Tobing, S.H., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Hj. Dewi Dharma, M.Si., beserta jajarannya. Selain itu, turut hadir unsur Forkopimda Kota Bengkulu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Kepala Perangkat Daerah Kota Bengkulu, camat dan lurah se-Kota Bengkulu, serta peserta lainnya.
Sinergi untuk Bengkulu Bebas Stunting
![]() |
Foto : Wakil Walikota Bengkulu, Ronny PL Tobing, S.H., menyampaikan arahan serta membuka kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Hidayah II, Kantor Walikota Bengkulu (7/3/2025). |
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Bengkulu, Ronny PL Tobing, S.H., dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam menangani stunting.
"Kita harus lebih meningkatkan sinergi dalam upaya membebaskan anak-anak dari stunting. Harapan kami, anak-anak Bengkulu dapat tumbuh sehat, cerdas dan memiliki masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., menjelaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memperhatikan faktor lingkungan.
"Ini bukan hanya soal nutrisi dan gizi, tetapi juga tentang lingkungan yang sehat. Kegiatan ini tidak bisa dijalankan sendiri, kita membutuhkan kerja sama semua pihak untuk menciptakan perubahan yang nyata," tegasnya.
Pemaparan Data dan Komitmen Bersama
Dalam kegiatan ini, Perwakilan Bappeda Provinsi Bengkulu, Dr. Jon Henri Murdan, M.Kes., CT., CPM., CHRM., turut menyampaikan materi terkait kondisi dan data terkini mengenai stunting di Bengkulu. Ia menekankan pentingnya penyusunan Rencana Strategis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) agar program-program yang dijalankan lebih efektif.
Wakapolres Bengkulu juga turut menanggapi materi yang disampaikan serta menegaskan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama.
"Kita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini, karena stunting berdampak pada masa depan generasi mendatang," ungkapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Walikota Bengkulu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Unsur Forkopimda Kota Bengkulu, Bappeda Provinsi Bengkulu, Bappeda Kota Bengkulu, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, PLN, Perwakilan Universitas Bengkulu, Camat Singaran Pati, serta perwakilan media Tribun Bengkulu.
Dengan adanya rembuk stunting ini, diharapkan penurunan angka stunting di Kota Bengkulu dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.(iaf)
Penulis: Ivan Al Fayed
Editor: Penardi,S.Sos
Tanggal Rilis: 7 Maret 2025
Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com
bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 21144
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Kamis, 06 Maret 2025
BKKBN Bengkulu Audiensi dengan Kejati Bengkulu Terkait Quick Win Kemendukbangga/BKKBN
![]() |
Foto : Foto bersama kegiatan Audiensi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu (6/3/2025). |
Bengkulu – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar audiensi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu pada Kamis, 6 Maret 2025. Pertemuan ini membahas lima program strategis Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), Lansia Berdaya dan Super Apps AI Keluarga.
Audiensi yang berlangsung di Kantor Kejati Bengkulu ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Syaifudin Tagamal, S.H., M.H., beserta Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Dr. David Palapa Duarsa, S.H., M.H.CSSL. Sementara dari BKKBN Bengkulu dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., beserta Ketua Tim Kerja.
Dalam sambutannya, Zamhari menjelaskan urgensi program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia juga meminta dukungan dari Kejati Bengkulu agar program-program tersebut dapat berjalan lebih optimal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Syaifudin Tagamal, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN terutama Program Genting. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga hukum dan instansi terkait demi menyukseskan program yang bertujuan menciptakan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas tersebut.
![]() |
Foto : Audiensi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu (6/3/2025). |
Sebagai informasi, program Genting merupakan gerakan gotong royong yang melibatkan berbagai pihak untuk membantu keluarga berisiko stunting. Jenis bantuan yang diberikan berupa bantuan nutrisi dan non nutrisi seperti jamban sehat dan sumur bor. Dan yang membahagiakan bagi Kejati Bengkulu bahwa Kejaksaan Negeri Seluma telah memulai menjadi orang tua asuh bagi 15 anak beresiko stunting di wilayah Seluma. Hal tersebut diapresiasi Kajati Bengkulu dan akan terus mengupayakan diikuti oleh kejari - kejari lain yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu.
Dengan adanya audiensi ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih erat antara Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dan Kejati Bengkulu dalam mewujudkan keluarga berkualitas serta generasi unggul di masa depan.(iaf)
Penulis: Ivan Al Fayed (Mahasiswa Magang Universitas Muhammadiyah Bengkulu)
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom,M.A
Tanggal Rilis : 6 Maret 2025
Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com
bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id
Telp./Fax : 0736 21144
Whatsapp : 0852-7967-1596
Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824
Rabu, 05 Maret 2025
Gaspol Penanganan Stunting dan Gizi Buruk di Bengkulu Lewat Program Makan Bergizi Gratis
Bengkulu- Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk. Program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses makanan bergizi, sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan cerdas.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Pemerintah menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting sesuai dengan target nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) / BKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.
"Sesuai arahan gubernur, penanganan stunting ini harus kita gaspol, kita tancap gas. Perwakilan BKKBN Bengkulu sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam koordinasi program penanganan stunting tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kita harus berkolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten," ujar Mian usai audiensi bersama Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu di ruang kerjanya, Rabu (5/3).
Ia menambahkan bahwa validasi data yang akurat sangat diperlukan agar program ini tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam dua minggu ke depan, pemerintah akan mempercepat proses pendataan.
Data yang dikumpulkan mencakup Keluarga Berisiko Stunting (KRS), anak usia dini yang belum bersekolah di PAUD, balita di bawah dua tahun (Batuta), serta ibu hamil dan menyusui.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, menegaskan komitmen dalam menangani stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dalam menyelesaikan isu strategis nasional, termasuk perbaikan gizi dan pengentasan kemiskinan.
"Genting adalah salah satu strategi untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam membantu anak-anak yang berisiko terkena stunting," jelas Zamhari.
Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan data yang akurat agar dapat menentukan pembiayaan, sumber dana, dan sasaran program, seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta anak di bawah dua tahun. "Target kami adalah 10.350 KRS yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota," tambahnya.
Kolaborasi dan dukungan masyarakat sangat penting agar Indonesia memiliki generasi penerus yang sehat, tangguh, dan kompetitif di masa depan.
[Etri, Ica & Refky] / Media Center Pemprov Bengkulu (https://bengkuluprov.go.id/)